Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pandemi Melandai, Kemenaker Kebut Penyelesaian Kerja Sama Penempatan PMI

Kementerian Ketenagakerjaan mempercepat penyelesaian kerja sama bilateral penempatan tenaga kerja di sejumlah negara mitra tahun ini.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah. /Kemnaker
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah. /Kemnaker

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Ketenagakerjaan tengah mempercepat proses penyelesaian kerja sama bilateral penempatan tenaga kerja di sejumlah negara mitra seiring dengan pelandaian pandemi Covid-19 pada tahun ini. 

 

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan percepatan penyelesaian kerja sama penempatan tenaga kerja itu juga dilakukan di tengah relaksasi pemberian pinjaman modal kredit usaha rakyat atau KUR kepada pekerja migran Indonesia atau PMI pada tahun ini. 

 

“Kemenaker sedang mempercepat proses penyelesaian kerjasama bilateral dengan Arab Saudi, Australia, Brunei Darussalam, Jepang, Malaysia hingga Taiwan,” kata Ida saat launching dan sosialisasi KUR Penempatan KUR di Hotel Pullman Bandung, Selasa (15/3/2022). 

 

Adapun, Ida mengatakan kementeriannya sudah membuka 59 negara penempatan PMI hingga awal tahun ini. Hal itu tertuang dalam Keputusan Direktur Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan pada 21 Desember 2021.

 

Belakangan, dia menambahkan kementeriannya sudah selesai melakukan pembahasan kerja sama bilateral penempatan tenaga kerja dengan Malaysia pada 10 Maret 2022. Dia berharap kerja sama itu dapat membuka akses peluang kerja bagi PMI seiring dengan pelandaian kurva pandemi pada tahun ini. 

Selain itu, ia juga menyinggung potensi negara-negara lainnya untuk memperluas kesempatan kerja bagi PMI, salah satunya adalah Kuwait.

Indonesia menjadi salah satu negara yang diminati Kuwait untuk dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja terampil sektor formal di Kuwait. Sejak Juli 2021 hingga saat ini, setidaknya terdapat 2.517 job order (permintaan tenaga kerja) dari Kuwait untuk mengisi berbagai bidang pekerjaan.

“Jumlah permintaan tenaga kerja yang paling banyak didominasi oleh sektor hospitality dan kesehatan,” katanya. 

Ida menjelaskan khusus untuk tenaga kesehatan, peluang kerja yang ada di Kuwait sangat besar. Untuk lowongan tenaga kesehatan yang diajukan melalui job order sejak Juli 2021 hingga Maret 2022 berjumlah 315 lowongan.

“Lowongan ini untuk tenaga kesehatan yang akan bekerja di Rumah Sakit swasta yang ada di Kuwait,” jelasnya.

Ia menambahkan selain rumah sakit swasta, keinginan untuk merekrut tenaga kesehatan dari Indonesia juga disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Kuwait dengan mengajukan untuk melakukan MoU Perekrutan Tenaga Kesehatan secara G to G. Kementerian Kesehatan Kuwait berkeinginan untuk merekrut 500-1.000 tenaga kesehatan dari Indonesia.

Tenaga Kesehatan ini, lanjutnya, akan ditempatkan di seluruh rumah sakit pemerintah yang ada di Kuwait. Saat ini proses pembahasan telah memasuki pembahasan teknis perekrutan oleh BP2MI, Kemenaker, Kemenkes, dan Kemenlu.

“Peluang kerja sektor formal di Kuwait itu sangat besar. Hal ini menunjukkan bahwa minat Kuwait terhadap tenaga kerja kita tidak hanya sektor domestik,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper