Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setop Proyek IKN, Indef: Opsi Tepat untuk Amankan APBN

Indef menilai setop proyek IKN adalah opsi tepat untuk mengamankan APBN.
Desain eksterior yang bakal menjadi Istana Kepresidenan di Ibu Kota Negara Nusantara di Kalimantan Timur, Selasa (4/1/2022)./ Antara @nyoman_nuartarnrn
Desain eksterior yang bakal menjadi Istana Kepresidenan di Ibu Kota Negara Nusantara di Kalimantan Timur, Selasa (4/1/2022)./ Antara @nyoman_nuartarnrn

Bisnis.com, JAKARTA — Institute for Development of Economics and Finance atau Indef menilai bahwa proyek pembangunan ibu kota negara atau IKN akan membebani keuangan negara. Maka, jalan terbaik untuk menyelamatkan APBN adalah dengan membatalkan proyek IKN.

Direktur Riset Indef Berly Martawardaya menilai bahwa sedikit banyak, pembangunan IKN akan memakan biaya dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Kas negara akan semakin terserap jika tanpa adanya investor yang masuk ke proyek ambisius itu.

Dia pun menilai bahwa jika pemerintah ingin menyelamatkan keuangan negara, maka baiknya tunda proyek pemindahan ibu kota. Terlebih, kondisi Indonesia masih menghadapi dampak sangat besar dari pandemi Covid-19.

"Cara paling komprehensif supaya IKN tidak bebani APBN ya setop proyek IKN. Tuntas kan. Nol beban ke APBN," ujar Berly, Minggu (13/3/2022).

Dia pun menyatakan bahwa Indonesia harus memiliki cara pandang seperti opini Muhamad Chatib Basri, Pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) yang juga Mantan Menteri Keuangan. Dalam salah satu opininya di harian Kompas, Chatib menjelaskan adanya perbedaan antara keharusan dan keinginan terkait prioritas fiskal.

Menurut Berly, kebijakan fiskal yang menyasar penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi merupakan suatu keharusan, sehingga perlu menjadi prioritas. Sementara itu, pemindahan ibu kota merupakan suatu keinginan, sehingga kalah prioritasnya oleh sesuatu yang bersifat keharusan.

"Biaya pemindahan ibu kota itu besar sekali, [kebijakan fiskal harus sesuai prioritas]," ujarnya.

Sebelumnya, SoftBank Group yang merupakan salah satu kandidat kuat investor IKN mengumumkan batalnya penanaman dana ke proyek tersebut. Peluang IKN memperoleh investasi berkisar US$30—40 miliar dari grup asal Jepang itu pun pupus.

"Kami tidak lagi berinvestasi pada proyek tersebut, tetapi kami akan tetap melanjutkan investasi di Indonesia melalui portofolio kami pada SoftBank Vision Fund," tertulis dalam keterangan resmi SoftBank, Dilansir dari laman Nikkei Asia pada Sabtu (12/3/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper