Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siap-Siap! Bakal Ada 7 Mal Baru di Jakarta hingga 2024

Knight Frank Indonesia menyebut ada 7 mal baru di Jakarta hingga 2024.
Aktivitas pengunjung di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan, Minggu (30/1/2022). Pemerintah Pusat meningkatkan kapasitas mal menjadi 60 persen saat PPKM dinaikkan menjadi level tiga, 8-14 Februari 2022. /Antara
Aktivitas pengunjung di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan, Minggu (30/1/2022). Pemerintah Pusat meningkatkan kapasitas mal menjadi 60 persen saat PPKM dinaikkan menjadi level tiga, 8-14 Februari 2022. /Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Knight Frank Indonesia mencatat penambahan tujuh mal baru yang akan masuk ke pasar Jakarta dalam rentang 2022 sampai dengan 2024.

Ketujuh mal baru yang akan masuk tersebut yakni Thamrin Nine Mixed Use, Holland Village Mall, MTC Tanah Abang, Sarinah Redevelopment, Menara Jakarta Shopping Mall, Daan Mogot City, dan Fatmawati City Center.

Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia mengatakan hal ini menandakan optimisme terhadap kembali pulihnya sektor ritel di 2022. Hal ini juga sejalan dengan tinjauan dari Knight Frank Asia Pacific melalui Asia Pacific Outlook Report 2022 dimana pada 2022 sektor ritel akan berada pada fase shorter-term bounce atau pulih lebih cepat dibandingkan dengan sektor properti lainnya di tengah situasi pandemi.

Walau fluktuasi pemberlakukan regulasi dari pemerintah mengenai pembatasan interaksi di tengah pandemimemberikan dampak secara langsung terhadap performa sektor ritel di Jakarta.

Namun, di tengah fluktuasi regulasi tersebut, pemerintah juga merilis bantalan pengaman demi menjaga performa sektor ritel yaitu salah satunya melalui insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diberikan dalam kegiatan transaksi sewa ruang ritel.

Adapun terdapat penambahan total pasokan mal menjadi 4.864.206 meter2 di semester II/2021, setelah satu mal di Jakarta Selatan memasuki pasar pada November 2021.

Rerata tingkat sewa ritel sebesar 77,75 persen di semester II/2021, menurun 1,39 persen dari semester sebelumnya atau menurun 5 persen dari tahun sebelumnya.

"Rerata tingkat sewa ritel di periode ini lebih kecil jika dibandingkan dengan rerata tingkat sewa semester sebelumnya," ujarnya dalam laporan, Jumat (11/3/2022).

Secara umum penyewa (tenant) yang masuk di tahun 2021 berasal dari kategori swalayan, perlengkapan rumah, fashion dan busana olahraga, toko mainan anak, dan juga food & beverages (F&B).

“Tercatat ke depannya akan terdapat sebanyak 280.505 meter2 future supply dari 7 proyek mal yang akan masuk ke pasar hingga 2024," katanya.

Dia menilai hal tersebut menunjukkan adanya sinyal positif pada bergeraknya kembali sektor ritel walau di semester kedua 2021 tercatat masih adanya penurunan harga sewa sebesar -6 persen untuk di kelas tertentu akibat situasi pandemi.

"Pertumbuhan sektor ritel yang ditunjang dengan internet economy dinilai berkembang lebih pesat di tengah pandemi. Adanya pemberlakuan protokol kesehatan dengan penggunaan aplikasi Peduli Lindungi menjadi sebuah regulasi baru untuk keberlangsungan kegiatan operasional ritel di tengah pandemi dan ke depannya," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper