Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tren Pemulihan Properti, Rumah Tapak Makin Diminati

Insentif pemerintah atas PPN, BPHTB, LTV berlanjut pada 2022 akan memicu pertumbuhan penjualan rumah tapak.
Pekerja beraktivitas di proyek pembangunan perumahan subdisi di kawasan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/1/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Pekerja beraktivitas di proyek pembangunan perumahan subdisi di kawasan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/1/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Sektor properti dan perbankan merupakan dua sektor yang berkesinambungan. Kedua industri ini juga diyakini bakal menjadi andalan pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19. 

Kontribusi Bank BTN menjadi harapan karena mempunyai track record yang sangat panjang dalam mengurusi rumah rakyat yang berdampak pada 174 industri ikutannya dari pembiayaan kredit yang digelontorkan bank tersebut.

Pengamat Properti Aleviery Akbar mengatakan karena pentingnya sektor properti bagi pemulihan ekonomi nasional tidak heran jika pemerintah memberikan beberapa stimulus, seperti kebijakan PPN 10% ditanggung pemerintah. 

Kebijakan ini telah memberikan dampak pergerakan pasar untuk segmen masyarakat berpenghasilan menengah ke atas dan terjadi pertumbuhan penjualan secara signifikan untuk rumah seharga Rp500 juta ke atas.

Aleviery menuturkan stimulus yang diberikan pemerintah akan mendongkrak pertumbuhan penjualan properti. Selain kebijakan PPN 10%, kebijakan uang muka (down payment/DP) 0 persen juga turut mendurong penjualan properti.

Dia berharap pemerintah bisa terus memberikan relaksasi kebijakan sehingga sektor properti dapat tumbuh lebih lagi dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

"Insentif pemerintah atas PPN, BPHTB, LTV jika terus berlanjut di tahun 2022 maka penjualan rumah tapak akan terus tumbuh karena kebutuhan primer masyarakat dengan harga dibawah Rp2 miliar. Properti untuk kelas rumah mewah secondary masih terus semarak diperjualbelikan selama masa pandemi," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (8/3/2022). 

Sebelumnya,Presiden Jokowi mengakui betapa pentingnya sektor properti dalam berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi nasional. 

Dalam sambutannya pada Rakernas Real Estate Indonesia (REI) akhir tahun lalu, Presden Jokowi pernah mengatakan bahwa properti merupakan sektor yang strategis karena aktivitas pembangunan perumahan berkontribusi 13,6% terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional pada 2020. 

“Kebangkitan industri properti ini sangat penting, karena memiliki rantai pasok yang tinggi, ke industri turunannya” ucapnya.

Sektor properti berkaitan dengan 172 bisnis lainnya, seperti membeli material seperti batu, semen, cat, dan lantai yang sangat tinggi konten lokalnya.

Hal tersebut berarti pemulihan dan kebangkitan industri properti akan membuka kembali kesempatan kerja dari berbagai sektor. 

“Industri rantai pasok akan berkembang, sehingga membantu akselerasi pemulihan ekonomi nasional,” tutur Jokowi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper