Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan biaya produksi dan penambahan barang modal atau BPPBM untuk sektor hortikultura mengalami kenaikan sebesar 1,64 persen pada Februari 2022 secara bulanan.
Deputi Bidang Statistik Distribusi Jasa BPS Setianto mengatakan kenaikan BPPBM itu disebabkan karena kenaikan sejumlah biaya produksi mencapai 0,59 persen jika dibandingkan dengan Januari 2022.
Sementara itu, BPS melaporkan, indeks harga terima petani (it) untuk sektor hortikultura mengalami kenaikan 2,24 persen secara bulanan. Torehan itu lebih tinggi dari kenaikan BPPBM sepanjang Februari 2022.
“Kalau kita lihat komoditas yang menghambat kenaikan penambahan barang modal ini yaitu bibit bawang daun,” kata Setianto melalui konferensi pers daring, Selasa (1/3/2022).
Di sisi lain, Setianto menambahkan, Nilai Tukar Usaha Petani atau TNUP pada sektor peternakan mengalami penurunan yang cukup dalam mencapai 1,10 persen jika dibandingkan dengan Januari 2022.
“Disebabkan karena indeks harga yang diterima peternak turun 0,94 persen sementara untuk penambahan barang modal itu mengalami kenaikan sebesar 0,16 persen,” kata dia.
Menurut laporan BPS, komoditas yang dominan memengaruhi BPPBM pada sektor peternakan itu di antaranya bekatul, bakalan sapi umur lebih dari 12 bulan dan pakan jadi yang berbentuk konsentrat.