Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) memperkirakan terjadinya deflasi indeks harga konsumen minus 0,10 persen secara bulanan pada Februari 2022 akibat penurunan harga pangan dan mobilitas masyarakat.
Chief Economist Bank Mandiri Faisal Rachman menjelaskan bahwa akan terjadi penurunan indeks harga konsumen (consumer price index/CPI) Februari 2022 dari posisi bulan sebelumnya. Pada Januari 2022, masih terjadi inflasi 0,56 persen (month-to-month/MtM).
"Penurunan tersebut terutama didorong oleh penurunan harga pangan akibat normalisasi harga pasca libur akhir tahun dan musim panen, serta penurunan tingkat mobilitas di tengah varian Omicron yang menekan biaya jasa transportasi," ujar Faisal dalam keterangan resmi, dikutip pada Senin (28/2/2022).
Menurutnya, harga pangan yang secara umum turun pada Februari 2022 merupakan faktor paling berkontribusi terhadap deflasi. Penurunan harga paling banyak terjadi di komoditas daging ayam, telur ayam, minyak goreng, dan cabai rawit.
"Kami memperkirakan kelompok pengeluaran makanan memberikan kontribusi sekitar minus 0,13 ppt terhadap deflasi," ujarnya.
Di sisi lain, lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron pada Februari 2022 meningkatkan biaya perawatan kesehatan. Akibatnya, inflasi indeks harga konsumen secara tahunan dapat melemah menjadi 1,97 persen (YoY0 pada Februari 2022, dari 2,18 persen (YoY) pada 22 Januari.
Baca Juga
Faisal menilai bahwa inflasi inti justru berpotensi menguat menjadi 1,91 persen (YoY) pada Februari 2022, dari 1,84 persen (YoY) pada Januari 2022. Penyebabnya, pemulihan ekonomi dalam negeri yang terus berlanjut dan kenaikan harga emas sebagai imbas dari ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina.