Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ant Group Milik Jack Ma Masuk Pengawasan Otoritas China

Kantor Audit Nasional China menginisiasi pemeriksaan dilakukan hingga ke anak usaha dan pemegang saham Ant Group milik Jack Ma.
Salah satu karyawan di kantor Ant Group/Bloomberg
Salah satu karyawan di kantor Ant Group/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Konglomerasi teknologi keuangan milik Jack Ma, Ant Group Co., kembali mendapat perhatian dari otoritas China setelah meminta perusahaan BUMN dan perbankan melakukan pemeriksaan terhadap seluruh eksposur yang berhubungan dengannya.

Dilansir Bloomberg pada Selasa (22/2/2022), hal itu disampaikan oleh sumber anonim yang mengetahui masalah tersebut. Kantor Audit Nasional China menginisiasi pemeriksaan dilakukan hingga ke anak usaha dan pemegang saham Ant.

Semua perusahaan di bawah pemerintah itu harus melaporkan temuannya sesegera mungkin.

Belum ada kejelasan apakah tindakan ini mengisyaratkan pengawasan yang baru atau akan ada kesimpulan akhir dari regulator dalam menghadapi perusahaan pemilik platform sistem pembayaran terbesar Alipay ini.

Komisi Regulator Perbankan dan Asuransi China dan Ant Group tidak memberikan respons terkait hal ini.

“Seruan Beijing kepada perbankan di China untuk memeriksa eksposur mereka ke Ant Group milik Jack Ma yang belum terdaftar dapat membahayakan hubungan perusahaan dengan pemodal untuk bisnis pinjaman online," kata analis Bloomberg Francis Chan.

Dia memprediksi valuasi perusahaan bisa turun ke US$63 miliar dari US$320 miliar saat target IPO pada 2020.

Sudah lebih dari setahun setelah pemerintah China menghentikan rencana penawaran umum perdana terbesar sepanjang sejarah yang akan diajukan oleh Ant Group.

Beijing tidak henti-hentinya menunjukkan tindakan keras yang telah berkembang menjadi serangan di setiap sudut teknosfer China.

Para pejabat telah memberikan denda antimonopoli miliaran dolar untuk mengakhiri dominasi beberapa pemain kelas berat ketika Presiden Xi Jinping mendorong lebih banyak kemakmuran bersama.

Ant terkena pukulan paling keras di antara mereka semua. Beijing membatalkan IPO raksasa fintech senilai US$35 miliar pada November 2020, memerintahkannya untuk merombak bisnis termasuk pinjaman, asuransi dan manajemen kekayaan, dan mendirikan perusahaan induk keuangan sehingga dapat diatur seperti bank.

Saham teknologi China turun dalam sesi kedua pada Senin, dengan Tencent Holdings Ltd., anjlok hingga 5,2 persen karena kekhawatiran pembatasan kegiatan bagi pebisnis swasta lagi di China.

Meituan juga kehilangan nilai pasar US$26 miliar pada Jumat setelah China mengerluarkan peraturan baru untuk membuat platform antar makanan memangkas biayanya. Hal ini mengisyaratkan kekhawatiran terhadap sektor teknologi tetap tinggi.

Peraturan dan penyelidikan telah memukul saham perusahaan seperti Alibaba Group Holding Ltd., yang memiliki sepertiga dari Ant, dan Tencent, serta mengurangi keuntungan dan pertumbuhan mereka dan memaksa beberapa untuk mengesampingkan rencana pencatatan di bursa.

Indeks Hang Seng Tech diperdagangkan mendekati level terendah dibandingkan dengan perkiraan pendapatan dan penjualan 12 bulan ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper