Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dukung Ekosistem Kendaraan Listrik, Pertamina Bidik 1.000 SPBU Green Energy Pada 2022

Perseroan telah memiliki sedikitnya 143 stasiun berbasis green energy. SPBU tersebut beroperasi menggunakan energi terbarusan seperti pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
Presiden Joko Widodo mengenakan helm sebelum menjajal motor listrik buatan dalam negeri 'Gesits' seusai melakukan audiensi dengan pihak-pihak yang terkait produksi di halaman tengah Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (7/11/2018)./ANTARA-Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo mengenakan helm sebelum menjajal motor listrik buatan dalam negeri 'Gesits' seusai melakukan audiensi dengan pihak-pihak yang terkait produksi di halaman tengah Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (7/11/2018)./ANTARA-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) menargetkan pengembangan 1.000 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) berbasis green energy pada 2022. Upaya ini seiring dengan pengembangan ekosistem kendaraan listrik yang dijalankan perusahaan.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan bahwa saat ini perseroan telah memiliki sedikitnya 143 stasiun berbasis green energy. SPBU tersebut beroperasi menggunakan energi terbarukan seperti pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

"Bukan hanya electric vehicle saja yang harus kita kembangkan, tapi energi yang kita gunakan untuk listrik harus hijau. Kami membangun SPBU yang dilistriki PLTS, sudah ada 143 SPBU yang green energy station dan tahun ini targetnya 1.000 [stasiun]," katanya saat peluncuran uji coba ekosistem kendaraan listrik di Jakarta, Selasa (22/2/2022).

Kerja sama pengembangan ekosistem motor listrik ini dilakukan oleh konsorsium antara PT Pertamina (Persero), PT TBS Energi Utama Tbk, Gojek, Gesits, Gogoro, dan Electrum. Dalam tahap awal, 250 unit motor Gogoro dan 250 unit motor Gesits dijadikan sebagai pilot project.

Nicke menerangkan bahwa kerja sama ini sejalan dengan program transisi energi yang dilakukan Pertamina. Dia menyebut pengembangan ekosistem motor listrik ini akan berhasil dengan melakukan integrasi di seluruh lininya.

Bagi Pertamina, pengembangan kendaraan listrik dilakukan dari hulu ke hilir. Perusahaan berkomitmen mengembangkan EV dari industri baterai, infrastruktur kendaraan hingga proses daur ulang.

"Sehingga Pertamina memberikan komitmen memenuhi target yang sudah disebutkan," terangnya.

Direktur Utama Electrum sekaligus Wakil Direktur TBS Energi Utama Pandu Sjahrir mengungkapkan kolaborasi seluruh stakeholder ini memanfaatkan sumber daya mineral di dalam negeri.

Untuk diketahui, salah satu komponen penting dalam pengembangan kendaraan listrik adalah nikel. Indonesia diketahui salah satu pemilik cadangan terbesar di dunia terhadap nikel.

"Butuh satu dekade untuk mengubah [ekosistem] ini semua. Karena kita punya sumber daya [nikel] yang besar. Tapi juga menggunakan teknologi untuk mewujudkan ekosistem motor dan mobil listrik."

Dia menargetkan proyek jangka panjang ini akan menghasilkan produk yang dapat diekspor ke luar negeri. 
 
 
 
 

BalasBalas ke semuaTeruskan


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper