Bisnis.com, JAKARTA – Capaian kinerja Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR tercatat masih di bawah target rencana strategis yang telah ditetapkan. Sejumlah pekerjaan infrastruktur pembangunan jalan belum mencapai sesuai dengan target.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan pihaknya telah menetapkan rencana strategis untuk tahun anggaran 2020-2024. Secara kumulatif 2020-2021, waktu tempuh pada koridor terpilih hanya mencapai 2,22 jam per 100 kilometer (KM) dari target kumulatif 2,19 jam per 100 km.
Sementara itu, secara kumulatif pada 2021 ditargetkan 684 km jalan tol baru dan atau sudah beroperasi, namun realisasinya hanya mencapai 369 km, sedangkan untuk jalan nasional baru hanya mencapai 976 km dari target pada tahun lalu sepanjang 1.050 km.
"Dari nilai kemantapan tahun lalu targetnya 92 persen, ini masih di bawah yaitu 91,81 persen," ujarnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI, Selasa (15/2/2022).
Dari sisi keuangan, Ditjen Bina Marga telah merealisasikan sebanyak Rp63,63 triliun atau 95,87 persen dari anggaran 2021 senilai Rp66,37 triliun. Dengan demikian, terdapat anggaran senilai Rp2,74 triliun atau sekitar 4,13 persen yang tidak terserap.
Hedy menjelaskan sepanjang tahun lalu telah merealisasikan pembangunan jalan tol sepanjang 123 km, pembangunan jalan baru sepanjang 721 km, dan pembangunan jembatan 27.708 meter, serta pembangunan fly over dan underpass sepanjang 2.321 meter dengan anggaran APBN 2021.
Dia menjelaskan jalan tol yang telah direalisasikan tahun lalu adalah Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), pembangunan jalan baru yang direalisasikan tahun lalu adalah Mandalika, Nusa Tenggara Barat, pembangunan jembatan yakni Jembatan Teluk Kendari, sedangkan untuk realisasi pembangunan underpass yaitu adalah underpass NYIA.
"Realisasi fisik [2021] 94,61 persen," ungkapnya.