Bisnis.com, JAKARTA -- Departemen Luar Negeri Amerika Serikat telah memerintahkan "karyawan AS non-darurat" untuk meninggalkan kedutaan di Kyiv, Ukraina.
Bloomberg melansir, Negeri Paman Sam itu juga akan menangguhkan layanan konsuler mulai hari Minggu (13/2/2022). Langkah itu dilakukan setelah Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan mengatakan bahwa Rusia dapat mengambil tindakan militer ofensif atau mencoba memicu konflik di dalam Ukraina paling cepat minggu depan, sebelum Olimpiade Musim Dingin di Beijing berakhir.
“Pandangan kami adalah bahwa kami tidak percaya dia telah membuat keputusan akhir apa pun, atau kami tidak tahu bahwa dia telah membuat keputusan akhir apa pun,” tambah Sullivan dilansir dari Bloomberg Minggu (13/2/2022).
Sullivan menambahkan serangan Rusia kemungkinan akan dimulai dengan pemboman udara dan serangan rudal yang akan menyebabkan korban sipil yang meluas. Dia mendorong orang Amerika untuk pergi sesegera mungkin sebab pihak militer AS tidak akan mengevakuasi orang Amerika jika terjadi konflik.
“Saya tidak dapat dengan jelas memprediksi seperti apa bentuk atau cakupan pasti dari aksi militer tersebut,” tambah Sullivan. “Seperti yang saya katakan sebelumnya, itu bisa dalam berbagai bentuk. Itu bisa lebih terbatas, bisa lebih ekspansif, tetapi ada kemungkinan yang sangat nyata bahwa itu akan melibatkan perebutan sejumlah besar wilayah di Ukraina dan perebutan kota-kota besar termasuk ibu kota.”
Setelah kedutaan Kyiv tutup, kehadiran konsuler kecil akan berlanjut di Lviv, di bagian barat Ukraina. Warga AS di Ukraina harus segera berangkat menggunakan komersial atau pilihan transportasi pribadi lainnya yang tersedia tulis Departemen Luar Negeri AS.
Baca Juga
Rusia telah berulang kali menolak tuduhan bahwa pihaknya berencana untuk menyerang Ukraina. Bahkan negara Beruang Merah itu menuduh NATO mengancam keamanannya dengan mempertimbangkan keanggotaan Ukraina dalam aliansi militer. Adapun, puluhan ribu tentara Rusia telah memulai latihan dengan militer Belarusia, bermil-mil dari perbatasan Ukraina.
Presiden Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin akan berbicara Sabtu malam, waktu Washington, menurut seorang pejabat AS. Hal itu akan menjadi percakapan langsung pertama antara pasangan itu sejak 30 Desember.