Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Moody's Proyeksikan Defisit APBN 2022 di 3,8 Persen

Moody's memprediksi akan terjadi perlambatan pertumbuhan pendapatan karena penurunan harga komoditas, sehingga pelonggaran belanja akan mendorong konsolidasi defisit fiskal menjadi 3,8 persen terhadap PDB pada 2022.
Moody's Investor Service
Moody's Investor Service

Bisnis.com, JAKARTA — Lembaga pemeringkat Moody’s memproyeksikan defisit APBN Indonesia pada 2022 akan mencapai 3,8 persen. Target defisit APBN yang disiapkan pemerintah pada tahun ini adalah 4,85 persen.

Hal tersebut tercantum dalam laporan pemeringkatan kredit Moody's terhadap Indonesia yang dikutip oleh Kementerian Keuangan. Lembaga pemeringkat Moody's menyematkan rating Baa2 dengan prospek stabil terhadap Indonesia.

Moody’s menilai bahwa perekonomian Indonesia cukup resilient, lalu kebijakan makroekonomi dan kebijakan moneter cukup efektif. Lembaga itu pun menilai bahwa defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dapat menurun dari posisi 2021 di angka 4,65 persen—lebih rendah dari target 5,7 persen.

"Moody's juga memprediksi akan terjadi perlambatan pertumbuhan pendapatan karena penurunan harga komoditas, sehingga pelonggaran belanja akan mendorong konsolidasi defisit fiskal menjadi 3,8 persen terhadap PDB pada 2022," tertulis dalam keterangan resmi Kementerian Keuangan, Jumat (11/2/2022).

Pemerintah menilai bahwa prediksi Moody's itu sejalan dengan upaya konsolidasi fiskal, yakni menurunkan defisit APBN di bawah 3 persen pada 2024. Undang-Undang 2/2020 mengamanatkan bahwa defisit APBN di atas 3 persen hanya boleh terjadi hingga 2023.

"Hal ini akan memuluskan jalan pemerintah mencapai pagu defisit 3,0 persen pada 2023," tertulis dalam keterangan resmi itu.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa capaian defisit APBN 2021 yang di bawah target membuat pemerintah optimistis bahwa kondisi serupa akan terjadi pada tahun ini. Tahun ini target defisit APBN adalah 4,85 persen, tetapi Sri Mulyani yakin realisasinya bisa mencapai sekitar 4 persen.

"Dengan capaian penerimaan dan disiplin dalam belanja, kami percaya diri bahwa defisit akan lebih rendah. Kami perkirakan defisit APBN 2022 akan dekat ke 4 persen," ujar Sri Mulyani dalam gelaran Mandiri Investment Forum 2022, Rabu (9/2/2022).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper