Bisnis.com, JAKARTA- Tembakau sebagai kebanggaan dan warisan daerah sering terlupakan. Sebagai upaya mengenalkan histori dan kontribusi tembakau yang ada di seluruh pelosok tanah air, Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI) menginisiasi diskusi bertajuk “Tobacco is Our Legacy”.
Sekretaris Jenderal AMTI, Hananto Wibisono menyampaikan apresiasinya atas kehadiran dan antusiasme kawula muda yang mengikuti dialog secara aktif.
"Dialog dua arah dari kawula muda ini menunjukkan bahwa keingintahuan mereka cukup besar terhadap tembakau. Saya sangat mengapresiasi antusiasme generasi muda yang ingin menggali pengetahuan mereka," ungkapnya, dikutip dari siaran pers, Kamis (10/2/2022).
Ketua Asosiasi Petani Tembakau (APTI) Soeseno selaku narasumber menyampaikan tentang bagaimana tembakau bukan hanya menjadi sebuah komoditi pertanian namun berhasil memberdayakan masyarakat, bahkan menjadi kontributor utama pembangunan sebuah daerah seperti Medan lewat Tembakau Deli dan Jember melalui Tembakau Besuki Na Oogst.
"Saya adalah generasi yang tumbuh, besar dan menjadi bagian dari tembakau sejak kecil. Tembakau adalah sumber pendapatan utama, kesejahteraan dan kemandirian masyarakat di Jember. Bahkan, tembakau kualitas terbaik Jember seperti tembakau kasturi diekspor ke Jepang dan Eropa menjadi bahan utama cigar," ujar Soeseno.
Soeseno juga menekankan bahwa tembakau menjadi satu-satunya harapan, penopang ekonomi masyarakat Jember. Tembakau pun berhasil mengangkat derajat para perempuan menjadi sosok yang mandiri.
Baca Juga
"Tembakau membuka lapangan pekerjaan dan memandirikan para perempuan dengan latarbelakang pendidikan minim, yang selama ini tidak diprioritaskan industri lain. Tembakau adalah sektor industri yang menerima para perempuan tanpa melihat atau menilai ijazah, kemampuan baca dan tulis. Mereka diterima sebagai pekerja yang mandiri dan mendapatkan penghasilan cukup dengan kemampuan sortasi [kemampuan memilah tembakau],” Soeseno menjelaskan.
Soesno menjelaskan kepada para mahasiswa yang berasal dari kampus-kampus Jabodetabek bahwa selama ini di daerah seperti Jember, kaum perempuan banyak bekerja di gudang tembakau, sedangkan para pria menggarap ladang.
"Ada varietas lain dari tembakau yang bagian dari daunnya bisa diekstrak menjadi bahan pengharum ruangan. Varian produk tembakau sebagai pengharum sudah dilakukan di Arab Saudi,"sebut Soeseno.