Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Minyak Goreng Sesuai HET Mulai Masuk Pasar, Harga Masih Mahal?

Beberapa pasar tradisional dilaporkan akan menerima minyak goreng curah sesuai HET Rp11.500 per liter.
Sejumlah warga antre untuk membeli minyak goreng kemasan saat operasi pasar minyak goreng murah di Halaman Kantor Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (11/1/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Sejumlah warga antre untuk membeli minyak goreng kemasan saat operasi pasar minyak goreng murah di Halaman Kantor Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (11/1/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perdagangan menyatakan distribusi minyak goreng dengan harga sesuai ketentuan harga eceran tertinggi (HET) mulai berjalan pekan ini. Beberapa pasar tradisional dilaporkan akan menerima minyak goreng curah sesuai HET Rp11.500 per liter.

Sebagaimana dilaporkan, masyarakat di sejumlah wilayah kesulitan memperoleh minyak goreng kemasan sederhana maupun premium di ritel-ritel modern. Minyak goreng di pasar tradisional pun masih dijual dengan harga pasaran.

Data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (SP2KP) memperlihatkan harga minyak goreng curah per 9 Februari berkisar Rp16.700 per liter, turun 4,57 persen daripada harga pekan lalu. Harga minyak goreng kemasan sederhana berkisar Rp16.800 per liter, turun 4 persen dari rata-rata harga pekan lalu.

"Pasokan belum lancar terutama pasar tradisional, seharusnya di ritel modern sudah mulai masuk," kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan, Kamis (10/2/2022).

Oke juga mengatakan bahwa sejumlah pasar tradisional di kawasan Jabodetabek mulai menerima pasokan minyak goreng curah seharga Rp11.500 per liter. Distribusi dilakukan oleh PT Perusahaan Perdagangan (Persero) dan PT Rajawali Nusindo yang merupakan anak usaha PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero).

Per 10 Februari 2022, pasar tradisional yang menerima distribusi minyak goreng sesuai HET adalah Pasar Cibubur, Pasar kelapa Gading, Pasar Rawamangun, Pasar Pantai, Pasar Koja, dan Pasar Citeureup di Bogor.

"Lombok dan Makassar 2 hari lalu sudah masuk masing-masing 10.000 liter. Di Ambon, Papua, dan Talaud masuk Sabtu atau Minggu ini," lanjut Oke.

Dia memastikan bahwa minyak goreng dalam kondisi memadai dan tidak langka. Situasi yang terjadi di lapangan saat ini, lanjutnya, merupakan dampak dari pasokan minyak goreng HET baru yang belum merata.

"Yang terjadi sekarang bukan kelangkaan minyak goreng, tetapi minyak goreng murah masih sulit diperoleh dan yang harga lama banyak. Artinya tidak langka," katanya.

Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kemendag Isy Karim mengatakan belum tersedianya minyak goreng sesuai HET di pasar tradisional disebabkan oleh proses rafaksi barang dan penyesuaian harga dengan pemasok yang masih berjalan. Aksi panic buying yang sempat terjadi juga memicu kekosongan barang di ritel modern.

"Ada pula kendala teknis seperti pasokan yang tidak merata. Dari data yang kami pantau, dari purchase order minyak goreng sebanyak 101,8 juta liter yang diterbitkan selama Januari sampai Februari 2022, baru 11,55 juta liter [per 8 Februari] yang terealisasi pengirimannya," kata Isy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper