Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sektor jasa keuangan merupakan satu dari 17 sektor yang masih mengalami kontraksi pada kuartal IV/2021.
Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono menyampaikan bahwa sektor jasa keuangan pada kuartal IV/2021 masih mencatatkan kontraksi sebesar -2,5 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
“Seluruh lapangan usaha mengalami pertumbuhan PDB-nya, kecuali pada sektor jasa keuangan,” katanya dalam konferensi pers virtual. Senin (7/2/2022).
Margo menjelaskan, ada tiga faktor yang menyebabkan terjadinya kontraksi pada sektor jasa keuangan. Pertama, karena adanya perlambatan jasa intermediasi perbankan akibat penurunan spread suku bunga referensi dan suku bunga kredit.
Hal ini pun disertai dengan adanya penurunan yang signifikan pada pendapatan sekunder bank umum. Kedua, beban operasional pada sektor jasa keuangan tercatat mengalami peningkatan pada kuartal IV/2021.
“[Ketiga] Juga adanya penurunan pendapatan dari berbagai usaha asuransi yang ada di indonesia,” jelas Margo.
Baca Juga
Pada kuartal IV/2021 BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,02 persen secara tahunan.
Sementara itu, secara kumulatif atau sepanjang 2021, perekonomian Indonesia tercatat tumbuh sebesar 3,69 persen.