Bisnis.com, JAKARTA – Penunjukan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM ad interim dinilai tepat untuk memastikan kegiatan investasi di dalam negeri berjalan lancar.
Mamit Setiawan, Direktur Eksekutif Energy Watch, mengatakan bahwa penunjukan Bahlil sebagai Menteri ESDM ad interim sepenuhnya menjadi kewenangan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Meski begitu, dirinya menilai penunjukan Bahlil merupakan hal yang tepat untuk memastikan investasi di sektor energi berjalan lancar.
“Penunjukan ini [Bahlil sebagai Menteri ESDM ad interim] saya kira sudah cukup tepat, karena menyangkut investasi di sektor energi. Dengan demikian, hal-hal yang berhubungan dengan investasi di sektor energi tetap bisa berjalan sesuai dengan prosedur yang ada dan tidak mengalami hambatan, meskipun Arifin Tasrif dalam posisi tidak aktif,” katanya, Jumat (4/2/2022).
Dia menyebut, Arifin saat ini sudah dalam kondisi sehat dan tengah menjalani isolasi mandiri (isoman), sehingga tugas-tugasnya mesti diserahkan kepada Bahlil.
“Pak Arifin sedang menjalani isoman. Minggu depan sudah aktif lagi. Semoga Pak Arifin bisa sehat kembali agar bisa beraktivitas dan memimpin Kementerian ESDM,” ujarnya.
Baca Juga
Dia menjelaskan, dalam menjalankan tugas sebagai Menteri ESDM ad interim, Bahlil akan melakukan pengawasan di kementerian tersebut, termasuk mengatur kelancaran administrasi, dan memastikan roda organisasi tetap berjalan seperti biasa.
Sebagai menteri ad interim, kata dia, Bahlil tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan penting di sektor ESDM.