Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fitur Privasi iOS Bakal Pangkas Pendapatan Facebook hingga Rp143,8 Triliun

Pengakuan dari Facebook menjadi gambaran paling jelas terkait dampak dari fitur Transparansi Pelacakan Aplikasi atau App Tracking Transparency (ATT) Apple, yang membatasi akses terhadap pengguna iPhone.
Lambang Apple. /Bloomberg
Lambang Apple. /Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Induk Facebook, Meta mengatakan bahwa perubahan syarat keamanan Apple pada tahun lalu akan memangkas penjualannya pada tahun ini sekitar US$10 miliar.

"Kami yakin dampaknya pada iOS secara keseluruhan adalah guncangan bagi bisnis kami pada 2022. Itu sekitar US$10 miliar, jadi ini merupakan angin sakal yang cukup signifikan bagi bisnis kami," kata CFO meta Dave Wehner dalam pertemuan dengan analisis setelah laporan kuartal IV seperti dikutip CNBC pada Rabu (2/2/2022).

Pengakuan dari Facebook menjadi gambaran paling jelas terkait dampak dari fitur Transparansi Pelacakan Aplikasi atau App Tracking Transparency (ATT) Apple, yang membatasi akses terhadap pengguna iPhone.

Saham Meta anjlok 23 persen pada perdagangan Rabu setelah perusahaan memperingatkan adanya sejumlah tantangan dan sedikitnya jumlah pengguna.

Dalam kuartal pertama, pendapatan Facebook akan mencapai US$27 miliar - US$29 miliar. Sementara para analis memprediksi dapat mencapai US$30 miliar.

Wehner mengatakan pendapatan US$10 miliar yang dicapai tahun ini hanyalah tebakan terbaik.

"Kami hanya memperkirakan apa yang kami pikir sebagai dampak dari perubahan iOS kumulatif kepada prospek pendapatan 2022. Kami tidak bisa tepat dalam hal ini. Ini perkiraan," kata Wehner.

ATT pertama kali diperkenalkan pada iOS versi 14.5 yang dirilis oleh iPhone pada tahun lalu. Dengan adanya fitur ATT, layar pengguna iPhone akan muncul pertanyaan apakah mereka ingin dilacak ketika membuka aplikasi.

Jika pengguna memilih tidak, maka pengembang aplikasi tidak lagi bisa mengakses IDFA, sebuah perangkat ID yang digunakan untuk menarget dan mengukur efektivitas iklan online.

Perusahaan iklan online sudah menyerukan keberatan mereka terhadap fitur ini sejak Juni 2020. Facebook menjadi yang terdepan.

Pada Desember 2020, Facebook melangsungkan kampanye marketing dengan iklan satu halaman di surat kabar yang merujuk pada tindakan Apple yang disebut sebagai mencari keuntungan semata, bukan menjaga privasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper