Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Batu Bara Dibuka, Perusahaan Fokus Pengiriman yang Tertunda

Pemerintah telah memberikan izin ekspor kepada 171 perusahaan pertambangan batu bara sejak pertengahan Januari 2022. Sebanyak 139 perusahaan mendapatkan izin ekspor sejak 20 Januari 2022 dan 32 perusahaan lainnya diberikan izin pada 26 Januari 2022.
Sejumlah kapal tongkang yang mengangkut batubara berada di Sungai Mahakam di Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (13/10/2021). /Bloomberg-Dimas Ardian
Sejumlah kapal tongkang yang mengangkut batubara berada di Sungai Mahakam di Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (13/10/2021). /Bloomberg-Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan pertambangan batu bara memulai kembali ekspor komoditas tersebut kepada para importir setelah sempat tertunda selama Januari 2022. 

Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia mengatakan bahwa perusahaan mulai kembali memprioritaskan pengapalan ekspor terhadap pengiriman yang tertunda. 

“Di lapangan tentu saja dengan adanya larangan sementara sebulan kemarin, perusahaan - perusahaan memprioritaskan pengapalan ekspor yang tertunda. Tentu saja belum sepenuhnya normal,” katanya kepada Bisnis, Selasa (1/2/2022). 

Setidaknya pemerintah telah memberikan izin ekspor kepada 171 perusahaan pertambangan batu bara sejak pertengahan Januari 2022. Sebanyak 139 perusahaan mendapatkan izin ekspor sejak 20 Januari 2022 dan 32 perusahaan lainnya diberikan izin pada 26 Januari 2022. 

Diskresi tersebut diberikan pemerintah bagi perusahaan yang telah memenuhi 100 persen kewajiban domestic market obligation (DMO) atau lebih serta perusahaan yang belum memenuhi DMO namun bersedia membayar denda serta kompensasi kepada pemerintah. 

Hendra menuturkan bahwa penundaan tersebut setidaknya membutuhkan waktu dua pekan hingga satu bulan agar ekspor kembali berjalan normal. Pasalnya fokus utama mereka saat ini adalah menyelesaikan penundaan ekspor pada Januari 2022. 

“Tentu berbeda bagi setiap perusahaan. Bagi perusahaan yang ekspornya besar mungkin butuh waktu sampai sebulan agar bisa kembali normal,” terangnya. 

Adapun tahun ini pemerintah menargetkan produksi batu bara dapat mencapai 663 juta ton hingga Desember 2022. Angka ini sejatinya naik dari target tahun 2021 yakni 625 juta ton meski hanya terealisasi 98,2 persen atau 614 juta ton. 

Dari total target tahun ini, pemerintah mewajibkan perusahaan tambang memenuhi DMO batu bara dengan total 165,7 juta ton dan sisanya untuk kebutuhan ekspor.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rayful Mudassir
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper