Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan pinjaman properti China mulai menunjukkan tanda-tanda stabil pada kuartal IV/2021 meskipun otoritas belum menyerukan kepada perbankan agar meningkatkan pinjaman.
Dilansir Bloomberg pada Senin (31/1/2022), pinjaman outstanding China di sektor properti meningkat menjadi 52,17 triliun yuan (US$8,2 triliun) pada akhir 2021, tumbuh secara tahunan (year-on-year/yoy) sebesar 7,9 persen, menurut People's Bank of China (PBOC).
Capaian itu lebih tinggi dibanding 7,6 persen pada akhir September, yang merupakan tingkat paling lambat sejak PBOC mulai menganalisis data pada 2010.
Adapun kredit perumahan individu tercatat mencapai 38,32 triliun yuan (US$6,02 triliun), tumbuh 11,3 persen secara tahunan, masih sama dengan September.
Namun, outstanding pinjaman pengembangan properti turun dalam tiga kuartal berturut-turut menjadi 12,01 triliun yuan (US$1,88 triliun).
PBOC telah berjanji untuk membuat ekspansi kredit secara keseluruhan lebih stabil tahun ini, setelah mengarahkan pertumbuhan kredit yang lebih lambat untuk sebagian besar tahun 2021.
Baca Juga
Penurunan pasar properti dan wabah virus sporadis telah membebani ekonomi dan membayangi permintaan pinjaman korporasi dan rumah tangga.