Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SKK Migas Targetkan 12 Proyek dengan Investasi Rp18,9 Triliun Beroperasi Tahun Ini

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan 12 proyek hulu migas beroperasi sepanjang tahun ini dengan total nilai investasi mencapai US$1,35 miliar, atau setara dengan Rp18,9 triliun.
Ilustrasi./Istimewa
Ilustrasi./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan 12 proyek hulu migas beroperasi sepanjang tahun ini dengan total nilai investasi mencapai US$1,35 miliar, atau setara dengan Rp18,9 triliun.

Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengatakan, dengan beroperasinya seluruh proyek itu pada tahun ini, maka diperkirakan akan berkontribusi terhadap peningkatan produksi minyak sebesar 19.000 barel per hari, dan tambahan kapasitas produksi gas hingga 567 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd).

“Melihat capaian 2021, kami optimistis target proyek hulu migas yang on stream di 2022 dapat dicapai,” ujar Julius dalam keterangan resminya, Senin (31/1/2022).

Sepanjang tahun lalu, kata Julius, SKK Migas mencatat realisasi proyek yang on stream mencapai 15 proyek, dengan investasi sebesar US$1,57 miliar, atau setara dengan Rp21,98 triliun jika mengacu pada asumsi kurs Rp14.000 per dolar AS.

Adapun, penambahan kapasitas produksi minyak dan gas dari ke-15 proyek yang telah on stream adalah 18.468 barel minyak per hari dan 746 MMscfd gas.

Proyek yang on stream pada 2021 sendiri adalah North Area Jindi South Jambi Block B, EPF Belato2 Selaraya Merangin Dua, Lematang Compression Medco E&P Lematang, EOR Jirak Pertamina EP, dan WB NAG Compression PetroChina Jabung Ltd.

Kemudian SP Bambu Besar (Asso) Pertamina EP, SP Akasia Bagus Pertamina EP, Upgrade Bangadua Pertamina EP, KLD PHE ONWJ, West Pangkah Saka Indonesia Ltd, Sidayu Saka Indonesia Ltd, Gas Supply to RU-V Pertamina Hulu Mahakam, Oil Plant Semberah Pertamina EP, Merakes Eni East Sepinggan, dan Debottlenecking FPU Jangkrik Eni Muara Bakau.

Julius menjelaskan bahwa kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) telah belajar dari pengalaman dalam melaksanakan pekerjaan proyek di 2020, melakukan adaptasi, memperbaiki, dan meningkatkan produktivitas.

Hal itu juga ditunjang oleh koordinasi dan pengawasan SKK Migas yang semakin efektif melalui integrated operation center (IOC) secara berkelanjutan, dan modul-modul yang terus bertambah.

“Kami juga terus melakukan penambahan modul-modul di IOC, termasuk pengembangan IOC mobile berbasis perangkat bergerak, sehingga pemantauan bisa dilakukan 24 jam dalam sehari melalui perangkat mobile phone. Hasilnya, kami bisa lihat target proyek hulu migas bisa diselesaikan melampaui target,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper