Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hore! Kini RI Bisa Ekspor Produk Biomassa ke Jepang dan Uni Eropa

Penyedia energi biomassa terbesar di Indonesia PT Internasional Green Energi membuka akses ekspor produknya ke Jepang dan Uni Eropa, setelah perusahaan meraih Green Gold Label (GGL) Certificate.
Ilustrasi pemanfaatan biomassa untuk pembangkit listrik./Istimewa
Ilustrasi pemanfaatan biomassa untuk pembangkit listrik./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Penyedia energi biomassa terbesar di Indonesia PT Internasional Green Energi membuka akses ekspor produknya ke Jepang dan Uni Eropa, setelah perusahaan meraih Green Gold Label (GGL) Certificate.

Sertifikat tersebut menandakan produksi cangkang sawit untuk produk biomassa dari perusahaan itu berasal dari sumber-sumber berkelanjutan.

Direktur Utama Internasional Green Energi (IGE) Dikki Akhmar mengatakan bahwa sertifikat tersebut semakin membuka akses perusahaan untuk melakukan ekspor produk biomassa ke sejumlah negara impor utama, seperti Jepang dan Uni Eropa.

Selama ini, negara dan kawasan tersebut banyak memberikan persyaratan yang cukup ketat untuk menerima produk biomassa.

“Kami sudah memenuhi standar ketentuan internasional mengenai perlunya sertifikasi keberlanjutan terhadap produk-produk yang dijual atau diekspor. IGE artinya sudah kredibel untuk melakukan ekspor ke negara-negara yang mewajibkan sertifikasi keberlanjutan tersebut,” katanya dalam keterangan resmi, Sabtu (29/1/2022).

Sertifikat GGL yang diterima oleh IGE diberikan oleh Control Union, badan sertifikasi yang berpusat di Zwolle, Belanda.

Director of Control Union Jurriaan Boer menjelaskan, standardisasi GGL merupakan salah satu pionir skema sertifikasi berkelanjutan terhadap produk biomassa yang telah diakui dan diterapkan di seluruh dunia.

Proses audit standardisasi GGL dilakukan meliputi keterlacakan kebun sawit asal pasokan cangkang, utilitas produsen energi, termasuk data energi dan karbon yang harus disediakan dalam seluruh sistem rantai pasok.

Sementara itu, Direktur IGE Tomoichi Yamaguchi menambahkan, Jepang menjadi salah satu negara yang akan mewajibkan impor produk energinya memiliki sertifikat berkelanjutan pada 2023.

Selain GGL, adapula sertifikasi Roundtable of Sustainable Palm Oil (RSPO), dan Roundtable on Sustainable Biomaterials (RSB).

“Pada April 2023, Pemerintah Jepang mewajibkan impor energi ke negaranya harus memiliki salah satu sertifikat tersebut. Kami memilih sertifikat GGL karena lebih praktis,” jelasnya.

Jepang, kata dia, merupakan negara utama tujuan ekspor cangkang sawit nasional, dengan pangsa pasar mencapai 84,5 persen dari total ekspor cangkang sawit Indonesia. Sebab itu, pemenuhan standar GGL menjadi hal penting bagi para eksportir biomassa dari Indonesia.

Selain itu, potensi ekspor tersebut juga masih terbuka, mengingat pada 2030 pemerintah Jepang berkomitmen untuk menggunakan energi baru dan terbarukan dari biomassa sebesar 24 persen dari total kebutuhan energi.

Di sisi lain, Dikki menjelaskan, peluang itu juga bakal bermanfaat untuk menambah penerimaan negara. Pasalnya, Indonesia merupakan eksportir cangkang sawit terbesar di dunia.

“Produksi cangkang sawit di Indonesia kurang lebih mencapai 12 juta ton per tahun. Namun, baru sekitar 20–25 persen dari jumlah tersebut yang diekspor ke negara-negara pengguna, sedangkan sisanya dipakai di dalam negeri untuk kebutuhan sendiri, sebagian lagi tidak digunakan karena tidak komersil,” kata Dikki.

Artinya, ada sekitar 2–2,5 juta ton cangkang sawit yang diekspor dari Indonesia tiap tahunnya. Dikki yang juga Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Cangkang Sawit (APCASI) menyebut, dari volume ekspor tersebut menghasilkan devisa masuk kurang lebih US$300 juta.

Merujuk data Kementerian Perindustrian, pada tiga kuartal tahun lalu, ekspor sawit dari Indonesia nilainya telah mencapai US$284 juta, nilai tersebut meningkat lebih dari 24 persen (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper