Bisnis.com, JAKARTA — PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo menargetkan arus peti kemas tumbuh menjadi 17,3 juta TEUs pada 2022, naik 4,9 persen dari taksasi 2021 sebesar 16,4 juta TEUs.
Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono mengatakan usai merger harus ada kenaikan kinerja operasional yang dicapai oleh Pelindo. Sejumlah target pada 2022 tersebut yakni pergerakan kunjungan kapal mencapai 1,271 juta GT atau tumbuh sebesar 7,3 persen dari taksasi tahun 2021 sebesar 1.184 juta GT.
Pelindo juga menargetkan arus barang non-petikemas sebesar 144,3 juta Ton, tumbuh 3,2 persen dari 139,8 juta ton pada tahun lalu.
"Pada 2022 arus peti kemas juga ditargetkan tumbhh menjadi 17,3 juta TEUs," ujarnya, Jumat (28/1/2022).
Selanjutnya, Arif juga menuturkan target pascamerger adalah melakukan cascading internal dengan memberikan pemahaman ke bawah, memberikan pemahaman visi misi dan arah strategi korporasi juga melakukan transfer knowledge, agar translasi arahan strategis ke detail perencanaan strategis hingga eksekusinya dapat berjalan dengan baik,” tutup Arif
Penggabungan Pelindo ditargetkan mampu menciptakan value creation (earning before tax) hingga 2025 sebesar Rp4,3 triliun hingga Rp7,4 triliun. Capaian value creation per 31 Desember 2021 telah terealisasi lebih dari Rp600 miliar yang berasal dari optimalisasi financing cost dan pengadaan bersama.
Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyampaikan merger telah dilakukan pada tahun lalu sehingga 2022 adalah tahun pertama Pelindo memulai dengan model bisnis yang baru. Pemerintah berharap besar untuk menjadikan Pelindo pemain global maritim internasional.
"Saya sangat berharap melalui Rakernas ini maka pendetailan dari seluruh program kerja di level holding maupun Subholding berjalan dengan baik dan seluruh insan Pelindo bersama-sama membangun kompetensi bagi Pelindo untuk bisa menjadi pemain kelas global, memastikan bahwa seluruh bisnis model berjalan dengan baik dan seluruh program pasca merger berjalan dengan lancar sesuai dengan harapan," ujarnya.