Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perbaikan Infrastruktur Pascabencana di NTT Ditarget Rampung Bulan Depan

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan penanganan permanen infrastruktur konektivitas terdampak bencana Badai Siklon Tropis Seroja di Nusa Tenggara Timur (NTT) bisa selesai Februari 2022.
Banjir bandang melanda wilayah Waiwerang dan sekitarnya di Kecamatan Adonara Timur, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, pada Minggu (4/4/2021) WITA dini hari./Antara
Banjir bandang melanda wilayah Waiwerang dan sekitarnya di Kecamatan Adonara Timur, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, pada Minggu (4/4/2021) WITA dini hari./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan penanganan permanen infrastruktur konektivitas terdampak bencana Badai Siklon Tropis Seroja di Nusa Tenggara Timur (NTT) bisa selesai Februari 2022.

Seperti diketahui, banjir bandang akibat hujan deras di wilayah NTT pada April 2021 lalu menyebabkan sejumlah jembatan rusak dan tanah longsor pada ruas jalan nasional.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, konektivitas antarwilayah diperlukan agar mobilitas barang, jasa, dan manusia lebih efisien.

Dengan konektivitas yang semakin lancar, kata dia, diharapkan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, sehingga dapat membantu proses percepatan pembangunan di wilayah tersebut.

“Pembangunan infrastruktur jembatan, flyover, dan underpass akan memperlancar konektivitas dan aksesibilitas lalu lintas, di samping memberikan alternatif bagi warga untuk meningkatkan produktivitas perekonomian,” katanya melalui keterangan resmi, Jumat (28/1/2022).

Penanganan infrastruktur konektivitas di NTT sendiri tersebar di 105 lokasi, di mana sebanyak 76 lokasi selesai 100 persen pada Desember 2021, 21 lokasi rampung Januari 2022, dan sisanya di 8 lokasi masih dalam tahap konstruksi dengan target selesai Februari 2022.

Untuk infrastruktur yang telah selesai, di antaranya pembangunan Jembatan Benanain di Kabupaten Malaka sepanjang 125 meter.

Pembangunan Jembatan Benanain dikerjakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. atau WIKA dalam rangka mempercepat pemulihan arus perekonomian di jalur padat Lintas Selatan Timor–Malaka–Belu.

Diharapkan, selesainya pembangunan jembatan tersebut dapat membantu masyarakat dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari, serta memperlancar distribusi logistik antarwilayah di NTT.

Penanganan jembatan selesai lainnya adalah 13 jembatan kecil di Kabupaten Kupang, di antaranya Jembatan Baimel sepanjang 65 meter, Jembatan Bompo 1 sepanjang 30 meter, Jembatan Bompo 2 sepanjang 20 meter, dan Jembatan Oelobe sepanjang 20 meter.

Kemudian juga ada Jembatan Siumate Kecil 1 sepanjang 15 meter, Jembatan Bailey Litsusu sepanjang 30 meter, dan Jembatan Nombatas sepanjang 15 meter.

Di Kabupaten Sumba Timur, selesai dibangun Jembatan Lailunggi sepanjang 70 meter, dan Jembatan Tawui sepanjang 16 meter.

Selanjutnya juga telah selesai dilakukan penanganan 6 lokasi longsoran pada ruas Jalan Nasional di kawasan Batu Putih Kabupaten Kupang, di antaranya ruas Jalan Bokong–Batu Putih STA 70+325 dan STA 74+100, serta ruas Batu Putih–Batas Kota Soe STA 78+500 dan STA 79+000. Penanganan longsor dikerjakan oleh kontraktor pelaksana PT Brantas Abipraya (Persero).

Sementara itu, untuk delapan lokasi penanganan di NTT yang masih dalam pelaksanaan diharapkan tuntas pada Februari 2022, di antaranya pembangunan Jembatan Termanu sepanjang 100 meter di Kabupaten Timor Tengah Utara, serta tujuh lokasi penanganan jalan dan jembatan di Kabupaten Alor, seperti Jembatan Irawuri sepanjang 90 meter oleh PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. atau PTPP.

Kepala Satuan Tugas Pelaksana Penanggulangan Bencana di Provinsi NTT dan NTB Kementerian PUPR Widiarto mengatakan, percepatan pembangunan jembatan dan longsoran pada ruas jalan nasional merupakan komitmen bersama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam menangani infrastruktur terdampak bencana banjir untuk memulihkan fungsi dan kondisi secara permanen.

“Dengan selesainya pembangunan jembatan, diharapkan arus logistik barang kebutuhan masyarakat berjalan lancar sejak terputus April 2022 lalu saat bencana,” imbuhnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper