Bisnis.com, JAKARTA — Permintaan terhadap rumah tapak atau landed house mulai memperlihatkan kebangkitan. Bahkan, pengamat properti Ali Tranghanda memprediksi pasar properti nasional, terutama subsektor rumah tinggal mulai mengalami kebangkitan di tengah pandemi pada 2022, khususnya di kota-kota penyangga Ibu Kota.
"Secara nasional, kita telah melihat tanda-tanda rebound pasar properti. Hal ini terjadi berkat dukungan kebijakan pemerintah dan minat beli masyarakat yang terus naik. Jadi, kita bawa semangat ini agar industri properti bisa bangkit tahun ini,” jelas Ali yang juga CEO Indonesia Property Watch (IPW) seperti dikutip dari Antara, Sabtu (22/1/2022).
Sementara itu, dalam diskusi Property Outlook 2022, Deputy CEO 99 Group Indonesia Wasudewan mengatakan bahwa sejak pandemi Covid-19 mulai merebak pada kuartal I 2020, berbagai industri ikut terkena dampak negatif, termasuk bidang properti.
Terkait dengan hal itu Wasudewan mengatakan data internal dari anak usaha Rumah123.com dan 99.co memperlihatkan pencarian properti di kedua portal tersebut mencapai 270 juta dengan 46 persen di antaranya merupakan pengunjung baru.
"Porsi penambahan pencari properti baru ini merupakan sinyal positif akan pemulihan pasar dengan meningkatnya permintaan dari konsumen," kata Wasudewan.
Tren pergeseran usia konsumen juga tampak dengan dominasi pencari properti yang berasal dari Generasi Z sebanyak 19,4 persen dan milenial dengan persentase 48,7 persen.
Baca Juga
Fakta menarik ini menandai peningkatan kesadaran akan pentingnya kepemilikan properti oleh generasi muda yang terus bertumbuh.
Adapun, rumah tapak masih menjadi tipe properti yang paling diincar oleh para pencari properti, dengan persentase 84,1 persen.
CEO PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) John Riady melihat bahwa populasi kalangan muda yang besar di Indonesia mendukung meningkatnya kebutuhan hunian hingga dekade mendatang.
Hasil Sensus Penduduk Tahun 2020 menunjukkan bahwa penduduk Indonesia didominasi Generasi Z yang merupakan kalangan muda yang lahir antara tahun 1996 hingga 2010. Total terdapat 74,93 juta orang yang merupakan 27,94% dari total penduduk Indonesia.
Menurut John, pencapaian kinerja pra-penjualan LPKR tahun 2020 sebesar Rp2,6 triliun, sedangkan tahun 2021 mengalami kenaikan 86% menjadi Rp4,96 triliun, salah satu pendukungnya adalah penjualan rumah tapak sepanjang tahun 2021 yang menyasar kalangan muda.
“Penjualan LPKR sepanjang tahun 2021 untuk rumah tapak mencapai 67% yang menyasar market kalangan muda yang merupakan konsumen utama LPKR. Sebagai gambaran, tingkat kepemilikan rumah di Jakarta saja masih di bawah 50%. Hal ini menjadi jaminan pasar yang besar dan merupakan real demand yaitu kalangan Generasi Z yang merupakan first time home buyer, maka dari itu segmen inilah yang terus kami supply,” ungkap John melalui siaran pers, Kamis (27/1/2022).
LPKR, da mengeklaim jeli membidik pasar ini dengan menyediakan proyek baru Cendana Cove Verdant, hunian rumah tapak dua lantai dengan desain modern, simpel yang menyesuaikan gaya hidup bekerja dari rumah yang menjadi gaya hidup baru pascapandemi.
“LPKR harus menjadi bagian dari jawaban atas kebutuhan perumahan bagi kalangan muda Indonesia. Dengan dukungan nyata pemerintah yang memberikan insentif pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah berlaku juga bagi rumah inden, kami optimis first time home buyers Generasi Z akan semakin bersemangat dan termotivasi untuk memiliki rumah,” ujar John.