Bisnis.com, JAKARTA – PT PLN (Persero) memastikan sistem kelistrikan di wilayah Jawa, Madura, dan Bali dalam kondisi aman usai dilanda gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,7 di Kabupaten Pandeglang, Banten pada Jumat (14/1/2022) pukul 16.05 WIB.
“Berdasarkan laporan dari tim kami di lapangan, secara umum, kondisi kelistrikan Jawa, Madura, dan Bali dalam kondisi aman,” ujar Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN Agung Murdifi melalui keterangan resmi, dikutip Sabtu (15/1/2022).
Agung menuturkan, PLN langsung menurunkan tim untuk memastikan semua infrastruktur kelistrikan, terutama di wilayah Banten tetap beroperasi. Saat ini, daya mampu pasok sistem Jawa, Madura, dan Bali sebesar 24,5 gigawatt.
Sebelumnya, PLN juga memastikan kelistrikan di Banten telah 100 persen pulih pascagempa bumi dengan magnitudo 6,7 di Kabupaten Pandeglang.
Sandika Aflianto, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Banten, mengatakan bahwa pihaknya bergerak cepat untuk memastikan pasokan listrik ke rumah warga dalam kondisi aman.
Sebelumnya, terdapat 296 gardu distribusi yang melayani 21.000 pelanggan di Banten terkena dampak gempa bumi tersebut. Akan tetapi, saat ini seluruh gardu distribusi tersebut telah kembali menyala dan bisa mengalirkan listrik ke rumah warga.
Baca Juga
“Pada pukul 19.50 WIB [Jumat 14 Januari 2022], 100 persen sistem kelistrikan di Banten, terutama di dua wilayah dekat dengan pusat gempa sudah kembali pulih,” katanya melalui keterangan resmi, dikutip Sabtu (15/1/2022).
Saat ini, kata dia, PLN memastikan kelistrikan di wilayah lain di Banten terpantau masih aman. Jumlah pelanggan PLN di Banten sendiri mencapai 3,6 juta.
Menurutnya, saat ini PLN sedang melakukan penyisiran pengamanan aliran listrik ke rumah-rumah yang mengalami kerusakan cukup parah.
PLN juga mengimbau pelanggan untuk memastikan instalasi di dalam rumah dalam kondisi aman sebelum menyalakan listriknya kembali.
Seperti diketahui, data dari BMKG menunjukan Pusat Gempa berada di Kabupaten Pandeglang, Banten dengan kekuatan magnitudo 6,7. Gempa yang berlangsung selama 30 detik itu tidak berpotensi tsunami.