Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Intip Aplikasi Monitoring Karantina Cegah Covid-19 di Bandara Soekarno-Hatta

Pemerintah Indonesia terus meningkatkan upaya skrining Covid-19 di pintu-pintu masuk negara serta menegakkan peraturan karantina tanpa pandang bulu.
Polri telah memiliki aplikasi Monitoring Karantina Cegah Covid-19. Sejumlah penumpang pesawat berjalan setibanya di Terminal 2 Kedatangan Domestik Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (2/1/2022). /Antara Foto-Fauzan/wsj
Polri telah memiliki aplikasi Monitoring Karantina Cegah Covid-19. Sejumlah penumpang pesawat berjalan setibanya di Terminal 2 Kedatangan Domestik Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (2/1/2022). /Antara Foto-Fauzan/wsj

Bisnis.com, JAKARTA - Untuk menekan transisi varian Covid-19 Omicron, maka Kepolisian Republik Indonesia (Polri) meluncurkan aplikasi Monitoring Karantina di terminal keberangkatan Bandara Soekarno - Hatta.

Aplikasi ini merupakan bentuk kolaborasi lintas sektor untuk memastikan karantina dijalankan secara disiplin dan tidak ada transmisi lokal khususnya terkait varian Omicron melalui upaya penyatuan data menjadi 1 sistem sebagai visi bersama satu data nasional.

"Demi menekan laju penularan Omicron, Pemerintah Indonesia terus meningkatkan upaya skrining ketat di pintu-pintu masuk negara serta menegakkan peraturan karantina tanpa pandang bulu," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (7/1/2022).

Wiku menyebut upaya pemerintah ini cukup beralasan. Sebab, di Indonesia sendiri data penanganan Covid-19 per 5 Januari 2022 mencatat sebanyak 164 kasus Omicron.

Bahkan Kementerian Perhubungan pun, lanjutnya, memprediksi kedatangan ke Indonesia akan mulai meningkat signifikan per 5 Januari 2022 hingga beberapa pekan kedepan. Setidaknya sampai minggu ketiga Januari 2022.

"Maka dari itu langkah antisipasi direncanakan sedemikian rupa. Termasuk keputusan untuk menunda segala bentuk perjalanan yang tidak mendesak dan terencana apalagi dalam jumlah besar karena akan memberikan risiko terhadap keberhasilan pengendalian Covid-19 pasca Nataru," tambah Wiku.

Lebih lanjut Wiku menghimbau Pemerintah dan Satgas Covid-19 di daerah agar gencar melakukan 3T (testing, tracing dan treatment) agar dapat menghindari lonjakan kasus Covid-19 di komunitas akibat varian Omicron.

Kendati penelitian menunjukkan bahwa varian Omicron menyebabkan infeksi yang tidak terlalu parah, dia meminta masyarakat agar tidak lengah serta tetap waspada melakukan protokol kesehatan dalam kegiatan sehari-hari.

"Dan yang menjadi catatan penting, bahwa sampai kapan pun virus akan terus bermutasi. Ini adalah hal alamiah. Karenanya untuk mengantisipasi penularan dari varian-varian tersebut, protokol kesehatan perlu terus menjadi budaya baru tentunya didukung upaya vaksinasi dan dalam waktu dekat dengan menerima Booster vaksin," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmi Yati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper