Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan LNG dari Asia Meningkat

Tingginya permintaan LNG dari Asia selatan dan Asia Tenggara menambah beban lonjakan permintaan dari Eropa sehingga memicu kenaikan harga mencapai rekor tertinggi pada bulan lalu.
Kapal pengangkut LNG. /Ilustrasi
Kapal pengangkut LNG. /Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA — Perburuan gas alam (LNG) semakin ketat setelah meningkatnya permintaan dari negara berkembang di Asia.

Dilansir Bloomberg pada Kamis (6/1/2022), Indian Oil Corp., dan Gujarat State Petroleum Corp., belum lama ini membeli kargo spot gas alam cair (LNG) setelah absen dalam beberapa bulan. Indonesia sebagai eksportir terbesar, telah meminta produsen gasnya untuk memprioritaskan pelanggan dalam negeri.

Sementara itu, Thailand dan Bangladesh juga berupaya mencari pengiriman LNG melalui tender dalam beberapa hari terakhir.

Tingginya permintaan dari Asia selatan dan Asia Tenggara menambah beban lonjakan permintaan dari Eropa sehingga memicu kenaikan harga mencapai rekor tertinggi pada bulan lalu.

Konsumsi bahan baku listrik dan bahan bakar pemanas mengalami lonjakan menjelang musim dingin di utara. Namun, pasokan energi terbatas lantaran kurangnya investasi dalam proyek-proyek baru selama beberapa tahun terakhir.

Ketertarikan Asia Selatan dan Asia Tenggara terhadap LNG ini dinilai tidak biasa ketika harga meningkat. Padahal negara-negara ini termasuk yang paling sensitif terhadap harga. Tampaknya mereka terpaksa menyiapkan suplai yang cukup untuk menghindari pemadaman listrik di sektor rumah tangga dan industri.

Dinamika ini terjadi paling mencolok di Pakistan, di mana kelangkaan gas akan membatasi ekspor tekstil, menurut organisasi perdagangan industri, dan menimbulkan risiko ekonomi dan politik bagi Perdana Menteri Imran Khan.

Salah satu faktor yang menjaga harga agar tidak melonjak lebih tinggi adalah stok yang cukup di China, yang mengambil alih posisi Jepang sebagai importir LNG terbesar di dunia pada 2021. Ekonomi terbesar di Asia ini telah menghabiskan simpanan tahun lalu untuk mengisi kembali persediaan gas alamnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper