Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah memperkirakan Indeks Harga Konsumen (IHK) akan mencatatkan inflasi sebesar 1,77 persen pada akhir 2021.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, pada Desember 2021, tingkat inflasi diperkirakan naik lebih tinggi dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh naiknya harga sejumlah barang, terutama pada komoditas pangan, seperti cabai rawit, minyak goreng dan telur ayam ras.
“Ada potensi kenaikan inflasi dengan beberapa harga yang naik sehingga outlook di 2021 adalah sebesar 1,77 persen,” katanya dalam video conference, Kamis (30/12/2021).
Airlangga mengatakan, tingkat inflasi pada akhir tahuns ecara siklusnya memang akan mengalami peningkatan.
Namun demikian, tingkat inflasi menurutnya masih dalam level yang terkendali karena masih di bawah rentang target pemerintah yang sebesar 2 hingga 4 persen.
Di sisi lain, Airlangga menilai, kenaikan inflasi juga memberikan dampak positif, terutama bagi nilai tukar petani (NTP).
“Misalnya kenaikan inflasi cabai rawit, ini akan memberikan dampak ke NTP lebih tinggi, demikian inflasi kenaikan harga jagung juga memberikan NTP pada petani jagung,” jelasnya.