Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perubahan Subsidi Gas Melon Tinggal Tunggu Perintah Presiden, Harga Naik?

Penerapan subsidi tertutup setidaknya baru akan dimulai pada awal semester II tahun depan.
Petugas melakukan tahap pengisian LPG pada tabung gas 3kg di SPBE Srengseng, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Petugas melakukan tahap pengisian LPG pada tabung gas 3kg di SPBE Srengseng, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Rencana pergantian skema penyaluran subsidi liquefied petroleum gas (LPG) pada tahun depan dinilai secara teknis telah siap dan hanya tinggal menunggu langkah politis.

Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Said Abdullah mengatakan secara teknis, Data Terpadu Kesejahteran Sosial (DTKS) untuk penerima subsidi secara tertutup telah dirampungkan dan siap untuk dijadikan acuan dalam penyalurannya nanti. Menurutnya penerapan subsidi tertutup hanya tinggal menunggu kebijakan dari Presiden.

"DTKS sudah siap, yang belum siap kalkulasi politiknya," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (29/12/2021).

Dia menuturkan, penerapan subsidi tertutup setidaknya baru akan dimulai pada awal semester II tahun depan. DPR bersama dengan pemerintah telah sepakat agar mengintegrasikan data penerima subsidi di DTKS di Kementerian Sosial.

Said mengatakan keterpaduan data itu untuk mengurangi bias ketidaktepatan sasaran penerima subsidi. Untuk membenahi tata kelola penyaluran subsidi, DPR telah menyarankan kepada pemerintah untuk membangun infrastruktur digital bagi penerima subsidi, misalnya dengan finger print atau biometric.

Pasalnya, saat pandemi seperti saat ini, lanjut Said, arti subsidi bagi keluarga miskin sangat besar, kalau subsidi tidak tepat sasaran, maka urgensi subsidi sebagai automatic stabilizer tentu tidak berjalan maksimal.

"Kita berharap selambatnya pertengan tahun depan realisasi reformasi subsidi telah berjalan, agar dampaknya ke rumah tangga miskin makin bermanfaat, sebab akibat pandemi ini meningkatkan jumlah rumah tangga miskin," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper