Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina International Shipping bakal mengucurkan investasi hingga US$1,6 miliar atau setara dengan Rp22,4 triliun untuk mendatangkan kapal-kapal baru yang akan digunakan untuk masuk ke bisnis yang lebih hijau dalam kurun waktu 10 tahun ke depan.
Direktur Utama Pertamina International Shipping (PIS) Erry Widiastono mengatakan bahwa bisnis perkapalan ke depannya akan lebih mengarah kepada program-program yang mendukung dekarbonisasi.
Dia menuturkan, pihaknya telah mengantisipasi perkembangan itu dengan mengarahkan bisnisnya ke kapal yang lebih ramah lingkungan.
Erry menjelaskan, ke depannya pihaknya akan lebih menangkap peluang untuk mengangkut kargo-kargo yang lebih ramah lingkungan, seperti gas dan biofuel.
“Kami sudah buat roadmap untuk investasi sendiri, di mana investasi yang dibutuhkan PIS sampai dengan 2030 itu kami perkirakan sekitar US$1,5 miliar hingga US$1,6 miliar, ini mencakup konsentrasi kami terhadap kapal-kapal yang lebih green,” katanya dalam webinar yang digelar pada Selasa (28/12/2021).
Adapun, Pertamina International Shipping berencana menambah setidaknya 69 unit kapal dengan cara akuisisi maupun new build. Dengan tambahan itu, maka jumlah armada kapal perseroan akan menjadi 164 unit dari total yang ada saat ini 95 unit.
Baca Juga
Direktur Pengembangan Bisnis Pertamina International Shipping Wisnu Medan Santoso menjelaskan, pihaknya menargetkan untuk mencapai pendapatan lebih dari US$4 miliar pada 2027.
Untuk itu, peningkatan jumlah kapal milik tanker diharapkan bisa meningkatkan kemampuan perseroan dalam mendistribusikan kargo yang saat ini berada pada angka 125 juta ton per tahun menjadi 180 juta ton per tahun.
Selain itu, Pertamina International Shipping berencana untuk memperluas segmentasi jenis produk yang dapat didistribusikan.
Segmentasi yang sebelumnya hanya crude, clean petroleum product, dan LPG, kata dia, ke depannya akan merambah ke segmen dimethyl ether (DME), petrochemicals, dan dry bulk.
Segmen green cargo yang terdiri atas LNG maupun biodiesel juga telah masuk ke dalam roadmap dalam pengembangan jenis kargo masa depan, serta mengemban amanat stakeholders dalam peningkatan aspek ESG perusahaan.
“Penambahan rantai bisnis sejak selesai proses transformasi, dari yang sebelumnya hanya bisnis shipping dan marine business menjadi shipping, marine, logistics, and port business merupakan modal besar bagi PIS, sehingga diperlukan rencana strategis untuk mencapai aspirasi tersebut, salah satunya adalah penambahan jumlah armada kapal milik, dan hal ini dapat dicapai dengan tersedianya alokasi capital expenditure sesuai perencanaan,” jelasnya.