Bisnis.com, JAKARTA - CEO Tesla Inc., Elon Musk kembali menjual sahamnya US$1,02 miliar atau sekitar Rp14,5 triliun. Keputusan itu menjadikan total saham yang telah dilego orang terkaya di dunia ini mencapai US$16,42 miliar.
Dilansir Bloomberg pada Rabu (29/12/2021), Musk menjual 934.090 saham. Tindakan tersebut sesuai dengan pengajuan dengan Komisi Sekuritas & Pertukaran AS.
Musk, orang terkaya di dunia saat ini, telah menjual saham Tesla sejak bertanya kepada pengikutnya di Twitter pada November apakah dia harus menjual sebagian sahamnya.
Seperti diketahui, Musk telah menjual saham Tesla sejak melakukan poling kepada pengikutnya di Twitter pada November apakah dia harus menjual sebagian sahamnya.
Aksi lego saham terakhir senilai US$15,4 miliar. Dengan sekitar 15,6 juta lembar saham yang telah terjual, Musk masih harus menjajakan lebih dari 1 juta sahamnya lagi untuk melepas 10 persen sahamnya, dengan asumsi janjinya tidak termasuk opsi yang dapat dieksekusi.
Musk merupakan orang terkaya nomor wahid versi Bloomberg Billionaire Index dengan total kekayaan mencapai US$279 miliar.
Minggu lalu, dia mengatakan dalam sebuah Tweet bahwa dia akan membayar lebih dari US$11 miliar pajak tahun ini. Dia sengaja membalas kritik dari sejumlah anggota parlemen, termasuk Senator Elizabeth Warren. Warren dan Demokrat terkemuka lainnya mengklaim miliarder seperti Musk menghindari pajak.
"Saya tidak memiliki rekening luar negeri, saya tidak memiliki tempat perlindungan pajak," kata Musk.
Dia menambahkan bahwa dia dapat membayar pajaknya sendiri hanya dalam beberapa jam. “Semuanya sangat transparan.” Pengajuan peraturan terbaru menunjukkan Musk menjual US$325,7 juta saham dalam batch pertama dan US$528 juta dalam batch lain, sehingga totalnya menjadi 13,8 juta lembar saham untuk sekitar US$14,5 miliar.
Elon Musk harus membuang sekitar 17 juta saham untuk melepas 10 persen sahamnya, dengan asumsi janjinya tidak termasuk opsi yang dapat dieksekusi. Saham Tesla telah menurun sekitar seperempat sejak puncaknya pada 4 November, tepat sebelum jajak pendapat Twitter Musk, di mana mayoritas responden menjawab "ya" untuk pertanyaan Musk.