Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat akan melakukan pengalihan arus lalu lintas barang sebagai antisipasi adanya kepadatan arus lalu lintas di jalan tol usai libur Natal 2021.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan bahwa hingga 26 Desember 2021, tercatat sebanyak 43.381 kendaraan yang belum kembali ke Jabodetabek pada periode 17–26 Desember 2021.
“Hal ini harus diantisipasi agar tidak terjadi penumpukan arus kendaraan kembali menuju Jakarta,” ujarnya, Selasa (28/12/2021).
Guna mencegah adanya kepadatan arus lalu lintas di jalan tol, Budi menilai, perlu antisipasi lebih awal dengan penerapan manajemen operasional lalu lintas di jalan tol, salah satunya melalui rekomendasi penerapan pengalihan arus lalu lintas angkutan barang.
Adapun, rekomendasi penanganan arus lalu lintas bagi angkutan barang yang dimaksud adalah dengan pengalihan dari jalan tol ke jalan arteri, yakni arah ke timur pada 30 Desember 2021 hingga 1 Januari 2022 pukul 12.00, dan arah ke barat 2–3 Januari 2022 pukul 12.00.
“Kami masih akan membahas rekomendasi ini, sekaligus memperhatikan indikator kinerja lalu lintas. Sejauh ini imbauan terkait pengalihan arus lalu lintas mobil barang masih cukup efektif. Hal ini dibuktikan dengan penurunan jumlah kendaraan truk yang menyeberang di Pelabuhan Merak–Bakauheni sebesar 19 persen dibandingkan dengan masa normal,” imbuh Budi.
Baca Juga
Dia menambahkan, pihaknya juga akan menjalin koordinasi untuk memperkuat posko pelayanan, meningkatkan monitoring di jalan tol dan jalan arteri, serta pengaturan rest area agar tidak terjadi antrean kendaraan.
Sebagai informasi, puncak arus keluar Jabodetabek di jalan tol pada libur Natal kali ini terjadi pada 17 Desember 2021 dengan 181.865 kendaraan, dan di jalan arteri pada 18 Desember 2021 dengan 137.670 kendaraan.
Jumlah kendaraan yang keluar Jabodetabek pada periode 17–26 Desember 2021 pada empat gerbang tol utama, yakni GT Cikupa, GT Ciawi, GT Cikampek Utama, dan GT Kalihurip Utama, yaitu sebanyak 1,55 juta kendaraan.
Sementara itu, jumlah kendaraan yang masuk Jabodetabek pada periode yang sama sebanyak 1,50 juta kendaraan.
