Bisnis.com, JAKARTA — Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) memproyeksikan pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif pada tahun depan bakal berjalan lebih baik jika dibandingkan dengan tahun tahun ini.
Proyeksi itu mesti dibarengi dengan kebijakan pelonggaran mobilitas masyarakat dalam negeri yang konsisten selama satu tahun ke depan.
Sekretaris Jenderal PHRI Maulana Yusran beralasan pelonggaran mobilitas masyarakat dalam negeri sudah menunjukkan peningkatan okupansi hotel yang signifikan selama triwulan keempat tahun ini. Maulana berharap kebijakan pelonggaran mobilitas itu tetap dipertahankan pada tahun depan.
“Tahun depan kita optimis pertumbuhan yang jauh lebih baik, jika situasi PPKM maksimal di level dua karena sudah terbukti terjadi pertumbuhan okupansi dan pergerakan orang sejak September 2021 kemarin,” kata Maulana melalui sambungan telepon, Senin (27/12/2021).
Selain itu, Maulana menambahkan langkah pemerintah untuk menggelar sejumlah acara internasional dinilai efektif untuk mendatangkan turis asing dalam jumlah yang relatif besar sepanjang 2022. Gelaran internasional itu diprediksi bakal mendatangkan wisatawan mancanegara untuk tahun-tahun berikutnya.
Dia menuturkan asosiasinya tengah menyiapkan kembali kapasitas hunian dan layanan hotel untuk menyambut sejumlah gelaran internasional seperti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dan Moto GP Mandalika.
Baca Juga
“Wisatawan asingnya itu pasti akan meningkat, daerah-daerah itu memang kontribusi wisatawan mancanegaranya cukup tinggi, kalau kami melihat dari okupansi hotel, sehingga kegiatan tersebut dapat mempercepat kinerja hotel itu sendiri,” tuturnya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menegaskan pembukaan Pulau Bali untuk wisatawan mancanegara belum menunjukkan kunjungan yang positif dari pelancong internasional itu. Kendati pintu kedatangan internasional sudah dibuka sejak Oktober lalu, BPS belum mencatat adanya kunjungan wisatawan asing ke Tanah Air.
“Meski Bali sudah dibuka, belum berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan mancanegara,” kata Margo saat memberi keterangan pers daring, Rabu (1/12/2021).
Margo mengatakan peningkatan kunjungan warga negara asing atau WNA ke Bali dan sejumlah daerah lainnya mayoritas dengan tujuan tertentu. Misalkan, dia mencontohkan, agenda bisnis, reuni keluarga hingga misi kesehatan.
Di sisi lain, dia menambahkan pelonggaran pembukaan turis asing ke Bali hingga saat ini masih dikhususkan kepada sejumlah negara dengan penerbangan langsung. Langkah itu diambil untuk mencegah potensi penularan Covid-19 dari perjalanan luar negeri.
“Meskipun di Bali sudah dibuka tetapi ada persyaratan di sana yang boleh hanya penerbangan langsung yang tidak transit,” tuturnya.