Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tancap Gas! Industri Perhotelan India Tak Gentar Hadapi Omicron

Saat ini, India melaporkan sekitar 5.300 kasus per hari, yang terendah sejak Mei 2020. Ahli kesehatan India berspekulasi bahwa gelombang ketiga dari omicron tidak akan separah sebelumnya.
Penumpang tiba di Bandara New Delhi, India/Indian Express
Penumpang tiba di Bandara New Delhi, India/Indian Express

Bisnis.com, JAKARTA - Operator industri perhotelan dan restoran India mengatakan bisnis hospitality tidak akan terpengaruh terhadap kemunculan omicron.

Dilansir Bloomberg pada Selasa (21/12/2021), Mahindra Holidays & Resorts India Ltd., yang merupakan unit dari produsen kendaraan terbesar di India telah merasakan keuntungan dari peningkatan perjalanan domestik mengikuti brutalnya gelombang pandemi kedua yang membuat kolaps sistem kesehatan pada awal tahun ini.

Chief Executive Officer Kavinder Singh mengatakan perusahaan mencatatkan tingkat okupansi kembali ke tingkat pra-pandemi dan diyakini akan mencapai lebih dari 80 persen pada kuartal IV/2021,

"Itu karena di India, untuk saat ini, kami tidak memiliki banyak kasus omicron seperti yang kami lihat di tempat lain, tetapi kami pasti mengawasi. Kami tidak melihat omicron sebagai alasan bagi kami untuk menggagalkan rencana kami – rekreasi domestik pasti akan tumbuh," kata Singh dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg Television.

Optimisme Singh justru diungkapkan pada saat omicron memicu kekacauan pada industri perjalanan di seluruh dunia. Beberapa negara bagian India telah memulai kembali pembatasan ringan setelah ibu kota Delhi dan pusat keuangan Mumbai mencatatkan peningkatan jumlah kasus baru Covid-19.

Saat ini, India melaporkan sekitar 5.300 kasus per hari, yang terendah sejak Mei 2020. Ahli kesehatan India berspekulasi bahwa gelombang ketiga dari omicron tidak akan separah sebelumnya karena tingkat paparan sebelumnya terhadap Covid, serta semakin tingginya tingkat vaksinasi.

Mahindra, yang telah menjual sekitar 258.000 keanggotaan hingga saat ini, juga melanjutkan rencana untuk menginvestasikan US$150 juta - US$200 juta untuk meningkatkan jumlah situs liburannya.

“Anda tidak dapat menumbuhkan basis anggota Anda kecuali Anda menambahkan resor," ujarnya.

Mahindra mengatakan penundaan ekspansi ke sektor properti akibat Covid-19 akan dilanjutkan ke kuartal III/2021.

Seperti banyak perusahaan, Mahindra juga berjuang melawan kenaikan biaya dan inflasi harga grosir India yang tinggi selama tiga dekade.

Singh mengatakan harga makanan dan minuman di resor Mahindra telah meningkat, seiring dengan biaya keanggotaannya. “Inflasi memang memengaruhi kami. Namun, saya tidak memperkirakan akan ada penurunan margin," ungkap Mahindra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper