Bisnis.com, JAKARTA — Defisit anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN berada di posisi 3,63 persen per November 2021, turun dari tahun lalu tetapi naik jika dibandingkan dengan 3,29 persen pada Oktober 2021.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menjabarkan bahwa pada November 2021, APBN mencatatkan defisit Rp611 triliun. Nilainya setara dengan 3,63 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
Menurutnya, posisi defisit APBN per November 2021 menurun 31 persen secara year-on-year (YoY) dibandingkan dengan November 2020 senilai Rp883,7 triliun. Pada November tahun lalu, defisit tercatat mencapai 5,6 persen terhadap PDB.
"Defisit APBN per November 2021 adalah 3,63 persen. Rakyat dibantu APBN, tetapi di sisi lain juga APBN mengalami pemulihan," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA November 2021, Selasa (21/10/2021).
Meskipun begitu, jika dibandingkan dengan Oktober 2021, terjadi kenaikan rasio defisit APBN terhadap PDB. Pada Oktober 2021 defisit senilai Rp548,9 triliun mencakup 3,29 persen terhadap PDB.
Kondisi defisit APBN per November 2021 terjadi karena pendapatan negara mencapai Rp1.699,4 triliun dan belanja negara Rp2.310,4 triliun. Pendapatan negara tercatat naik 19,4 persen (YoY) dan belanja negara naik tipis 0,1 persen (YoY).
Baca Juga
Keseimbangan primer pada November 2021 tercatat negatif Rp281,8 triliun, membaik dibandingkan dengan November 2020 yang negatif Rp584,1 triliun. Namun, keseimbangan primer itumembesar dari Oktober 2021 yang negatif Rp266,9 triliun.