Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Defisit APBN November 2021 3,63 Persen, Susut dari November Tahun Lalu

Pada November 2021, APBN mencatatkan defisit Rp611 triliun. Nilainya setara dengan 3,63 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan rancangan APBN 2021 dalam konferensi pers virtual, Selasa (1/12/2020) / Foto: Kemenkeu RI
Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan rancangan APBN 2021 dalam konferensi pers virtual, Selasa (1/12/2020) / Foto: Kemenkeu RI

Bisnis.com, JAKARTA — Defisit anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN berada di posisi 3,63 persen per November 2021, turun dari tahun lalu tetapi naik jika dibandingkan dengan 3,29 persen pada Oktober 2021.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menjabarkan bahwa pada November 2021, APBN mencatatkan defisit Rp611 triliun. Nilainya setara dengan 3,63 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

Menurutnya, posisi defisit APBN per November 2021 menurun 31 persen secara year-on-year (YoY) dibandingkan dengan November 2020 senilai Rp883,7 triliun. Pada November tahun lalu, defisit tercatat mencapai 5,6 persen terhadap PDB.

"Defisit APBN per November 2021 adalah 3,63 persen. Rakyat dibantu APBN, tetapi di sisi lain juga APBN mengalami pemulihan," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA November 2021, Selasa (21/10/2021).

Meskipun begitu, jika dibandingkan dengan Oktober 2021, terjadi kenaikan rasio defisit APBN terhadap PDB. Pada Oktober 2021 defisit senilai Rp548,9 triliun mencakup 3,29 persen terhadap PDB.

Kondisi defisit APBN per November 2021 terjadi karena pendapatan negara mencapai Rp1.699,4 triliun dan belanja negara Rp2.310,4 triliun. Pendapatan negara tercatat naik 19,4 persen (YoY) dan belanja negara naik tipis 0,1 persen (YoY).

Keseimbangan primer pada November 2021 tercatat negatif Rp281,8 triliun, membaik dibandingkan dengan November 2020 yang negatif Rp584,1 triliun. Namun, keseimbangan primer itumembesar dari Oktober 2021 yang negatif Rp266,9 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper