Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan pertumbuhan ekonomi domestik akan tumbuh di atas 5 persen pada kuartal IV/2021.
Dia menyampaikan, pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal sebelumnya ini didorong oleh akselerasi pemulihan ekonomi yang terlihat cukup kuat.
“Untuk 2021 kita perkirakan pertumbuhan ada di kisaran 3,5 hingga 4 persen, di mana pada kuartal IV pertumbuhan diprediksi akan di atas 5 persen,” katanya dalam konferensi pers APBN Kita, Selasa (21/12/2021).
Sri menyampaikan, konsumsi dan produksi di dalam negeri menunjukkan adanya pemulihan di kuartal IV/2021, tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen yang meningkat menjadi 118,5 pada November 2021 dan PM Manufaktur yang tetap berada pada zona ekspansif sebesar 53,9.
Kinerja penjualan eceran pun diperkirakan meningkat sebesar 10,1 persen pada November 2021.
Sejalan dengan itu, Sri mengatakan neraca perdagangan Indonesia melanjutkan surplus pada November 2021 sebesar US$3,51 miliar, didorong oleh kuatnya kinerja ekspor.
Ekspor pada November 2021 tercatat mencapai US$22,84 miliar, naik 49,7 persen secara tahunan. Di sisi lain, impor tercatat mencapai US$19,33 miliar atau tumbuh sebesar 52,6 persen secara tahunan.
Lebih lanjut, Sri mengatakan risiko yang masih perlu terus diwaspadai ke depan adalah risiko dari pandemi Covid-19, terutama penyebaran varian Omicron.
Dari sisi globa, risiko yang perlu terus diwaspadai terutama terkait dengan percepatan tapering off the Fed, meningkatnya inflasi global, dan perlambatan ekonomi di China.