Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berkontribusi Besar terhadap PDB, Ini Pesan Jokowi untuk Sektor Perumahan

Sektor properti telah berkontribusi sebesar 13,6 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional sepanjang tahun lalu.
Presiden Jokowi menyampaikan sambutan dalam Peringatan Hari Hak Asasi Manusia Sedunia Tahun 2021, di Istana Negara Jakarta, Jumat (10/12/2021)./Antara
Presiden Jokowi menyampaikan sambutan dalam Peringatan Hari Hak Asasi Manusia Sedunia Tahun 2021, di Istana Negara Jakarta, Jumat (10/12/2021)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Sektor properti telah berkontribusi sebesar 13,6 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional sepanjang tahun lalu.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa properti merupakan sektor yang strategis, di mana dari sisi produksi dan aktivitas pembangunan perumahan berkontribusi 13,6 persen terhadap PDB nasional pada 2020.

Jokowi pun meminta anggota Real Estat Indonesia untuk memanfaatkan momentum kondisi saat ini untuk menggerakkan sektor properti. Apalagi, saat ini pandemi Covid-19 relatif terus terkendali.

Dari sisi tenaga kerja, sektor property, terutama perumahan memiliki tenaga kerja sekitar 8,5 juta orang, atau sebesar 6,9 persen dari total tenaga kerja nasional di 2020.

“Kebangkitan industri properti ini sangat penting, karena memiliki rantai pasok yang tinggi,” ujarnya dalam sambutan Rakernas REI 2021, Senin (20/12/2021).

Sektor tersebut berkaitan dengan 172 bisnis lainnya, seperti membeli material seperti batu, semen, cat, dan lantai yang sangat tinggi konten lokalnya. Hal tersebut berarti pemulihan dan kebangkitan industri properti akan membuka kembali kesempatan kerja dari berbagai sektor.

“Industri rantai pasok akan berkembang, sehingga membantu akselerasi pemulihan ekonomi nasional,” katanya.

Dalam rangka pemulihan sektor properti, kata Presiden, pemerintah memberikan insentif pajak untuk sektor properti.

Insentif tersebut berupa Pajak Pertambahan Nilai yang Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) sebesar 100 persen untuk hunian di bawah Rp2 miliar, dan memberikan insentif PPN DTP sebesar 50 persen kepada hunian dengan harga Rp2 miliar hingga Rp5 miliar untuk rumah tapak dan rumah susun (rusun) baru.

Jokowi, menambahkan pemerintah juga memberikan subsidi dan bantuan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

“Tidak hanya masyarakat menengah yang diberikan insentif, tetapi MBR juga diberikan bantuan perumahan, seperti subsidi selisih bunga, subsidi bantuan uang muka, pembiayaan perumahan, dan lain-lain, termasuk pembebasan pajak PPN rumah sederhana dan sangat sederhana,” ucapnya.

Jokowi berharap, REI dapat memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi Indonesia bukan hanya untuk sektor konstruksi, tetapi juga menumbuhkan industri terkait.

“Gunakan produk dalam negeri semaksimal mungkin, rekrut tenaga kerja dan ciptakan kesempatan kerja. Saya juga meminta anggota REI selalu bersatu dan bangkit kembali mengisi berbagai peluang yang muncul pasca-pandemi, memenuhi kebutuhan masyarakat akan produk properti yang semakin berkualitas dan terjangkau. Selain itu, mendukung Program Sejuta Rumah dan juga pembangunan Ibu Kota Negara baru di Kalimantan Timur,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper