Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Cara SPBU Dukung Penurunan Emisi Karbon

Para operator stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) tengah berlomba-lomba mengembangkan energi hijau dan ramah lingkungan dalam operasionalnya.
Ilustrasi petugas membersihkan PLTS atap./Istimewa
Ilustrasi petugas membersihkan PLTS atap./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Para operator stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) tengah berlomba-lomba mengembangkan energi hijau dan ramah lingkungan dalam operasionalnya.

Berdasarkan catatan Bisnis, mulai dari operator SPBU pelat merah hingga swasta telah menyiapkan sejumlah strategi untuk menyulap fasilitasnya menjadi lebih ramah lingkungan.

Shell Indonesia tengah mengembangkan penggunaan panel surya di beberapa SPBU-nya yang ada di wilayah Jabodetabek dan Surabaya.

Vice President Corporate Relations Shell Indonesia Susi Hutapea mengatakan bahwa pemasangan panel surya di SPBU sejalan dengan era transisi dunia menuju penggunaan energi yang lebih bersih.

Adapun, saat ini telah ada tujuh SPBU Shell yang tersebar di wilayah Jabodetabek dan Surabaya yang telah terpasang panel surya.

Panel surya yang terpasang diklaim mampu menghasilkan 212 MWh energi listrik per tahun, dan diharapkan dapat membantu penurunan emisi karbon sebanyak 116 ton emisi CO2.

“Panel surya yang terpasang mampu menghasilkan 212 MWh energi listrik per tahun untuk membantu penurunan emisi karbon sebanyak 116 tCO2e. Inisiatif ini merupakan salah satu upaya Shell Indonesia dalam mengurangi emisi karbon dari kegiatan bisnis kami,” ujarnya kepada Bisnis di Jakarta, Kamis (16/12/2021).

Susi menambahkan, dalam 3 tahun ke depan pihaknya menargetkan total kapasitas terpasang mencapai 1.535 kilowatt peak dari panel surya yang dipasang di SPBU dan fasilitas pabrik yang ada di Marunda.

Menurut dia, target itu juga sesuai dengan strategi Shell secara global untuk mempercepat transisi menjadi bisnis energi dengan emisi nol bersih di 2050.

“Penggunaan panel surya di fasilitas kami dengan kapasitas tersebut diharapkan dapat membantu mengurangi emisi karbon sebanyak 1.600 ton CO2 per tahun,” jelasnya.

Sementara itu, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fajriyah Usman mengatakan, pihaknya juga mengembangkan pemanfaatan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), salah satunya di SPBU.

Dia mengatakan, Pertamina menargetkan memasang PLTS di 99 area operasi SPBU yang tersebar di wilayah Sumatra, Jawa, dan Kalimantan dengan total kapasitas 668 kWp.

“Komitmen Pertamina tidak hanya sampai di sini, di masa depan seluruh wilayah operasi Pertamina menggunakan PLTS untuk memanfaatkan energi matahari yang melimpah di wilayah khatulistiwa,” ujar Fajriyah.

Di samping itu, untuk mendukung rencana pengembangan ekosistem kendaraan listrik, Pertamina telah mengoperasikan 5 unit SPKLU yang berlokasi di SPBU Pertamina.

Pengisian daya itu dikembangkan oleh Subholding Commercial & Trading Pertamina untuk kebutuhan energi masa depan, terintegrasi dalam konsep baru SPBU ramah lingkungan, yakni Green Energy Station (GES) yang telah diresmikan Agustus 2021 lalu.

“Kami bergerak masif untuk EBT, dari hulu hingga hilir demi dapat mewujudkan energi bersih yang diperlukan dalam transisi energi, dan mengejar target Pemerintah dalam pengembangan EBT sebesar 23 persen pada 2025,” ucapnya.

Selanjutnya, BP-AKR mengusung program SPBU netral karbon di Indonesia untuk berkontribusi menurunkan 45.000 emisi karbon.

Brand and Comms Manager BP-AKR Syahran Sidik Wahab mengatakan, penurunan emisi karbon menjadi bagian dari misi perusahaan induk, yakni BP di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Dia mengatakan, untuk menekan emisi gas rumah kaca dan emisi karbon yang terus meningkat, pihaknya mengusung netralitas karbon di setiap operasi SPBU BP di Indonesia.

“SPBU netral karbon ini diwujudkan melalui dukungan dari BP target netral dengan membeli offset karbon dari berbagai proyek di dunia, termasuk di Indonesia. Dengan dukungan ini, setiap SPBU BP di Indonesia dapat mengimbangi emisi karbon yang dihasilkan dan mencapai netralitas karbon,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper