Bisnis.com, JAKARTA - Federal Reserve (The Fed) mengambil langkah hawkish dalam pengumuman pada Rabu oleh Gubernur The Fed Jerome Powell dengan menaikkan suku bunga lebih cepat.
The Fed meningkatkan laju tapering dua kali lebih cepat dengan mengehentikan pembelian Treasury dan sekuritas berbasis kredit perumahan senilai US$30 miliar per bulan. Dilansir Bloomberg pada Kamis (16/12/2021), diperkirakan langkah bank sentral AS akan diikuti dengan eksekusi padawal 2022, bukan pertengahan 2022 seperti rencana semula.
Proyeksi yang diterbitkan di samping pernyataan itu menunjukkan para pejabat memperkirakan kenaikan tiga perempat poin dalam suku bunga acuan (FFR) pada tahun depan setelah menahan biaya pinjaman mendekati nol sejak Maret 2020.
"Perkembangan ekonomi dan perubahan prospek memerlukan evolusi kebijakan moneter ini. Ekonomi telah membuat kemajuan pesat menuju ketenagakerjaan kerja maksimum," ujar Powell dalam konferensi pers.
Penarikan stimulus yang lebih cepat membuat Powell pada posisi menaikkan suku bungan lebih dini daripada antisipasi untuk melawan tekanan harga, meskipun strain baru omicron juga menghadapkan perekonomian dengan berbagai tantangan.
Dot Plot Baru
Powell mengatakan bahwa otoritas moneter pada akhirnya “mengharapkan tingkat pengetatan kebijakan secara bertahap.” The Fed memperkirakan kenaikan suku bunga tidak akan terjadi sebelum tapering berakhir, tetapi bisa terjadi sebelum mencapai pemenuhan tingkat lapangan kerja.
Proyeksi The Fed yang baru memperlihatkan bahwa kenaikan suku bunga akan terjadi 3 kali pada 2023 dan dua kali pada 2024, dengan kenaikan suku bunga acuan menjadi 2,1 persen hingga akhir 2024.
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) menyatakan bahwa perubahan mendadak mencerminkan perkembangan inflasi dan peningkatan lebih lanjut di pasar tenaga kerja. The Fed menegaskan kembali bahwa mereka "siap untuk menyesuaikan laju pembelian jika dipengaruhi oleh perubahan dalam prospek ekonomi."
"Aktivitas ekonomi berada di jalur untuk berkembang dengan kecepatan yang kuat tahun ini. Ekonomi telah membuat kemajuan pesat menuju lapangan kerja maksimum," kata Powell
Imbal hasil Treasury 10 tahun naik, tetapi kurva imbal hasil mendatar dengan tajam. Sementara itu, indek S&P 500 menguat dan dolar terangkat. para trader memprediksi kenaikan suku bunga The Fed hingga sekitar 73 basis poin pada 2022.
"Anda melihat lebih banyak kepanikan daripada kesabaran dalam jajaran FOMC.Ini adalah pertama kalinya kami melihat Federal Reserve mengejar inflasi dalam beberapa dekade," ungkap Kepala Ekonom Grant Thornton LLP Diane Swonk.
Terkait dengan suku bunga, inflasi yang telah melebihi 2 persen untuk beberapa waktu, FOMC memproyeksi akan tepat untuk mempertahankan kisaran target ini sampai kondisi pasar tenaga kerja telah mencapai tingkat yang konsisten dengan penilaian komite tentang pekerjaan maksimum.
"Anggota FOMC telah menyuarakan pesan yang keras dan jelas kepada pasar, bahwa mereka serius dalam mengelola inflasi dan akan menaikkan suku bunga lebih cepat dan lebih tinggi," kata Analis Bloomberg Anna Wong, Yelena Shulatyeva, Andrew Husby dan Eliza Winger.