Bisnis.com, JAKARTA – PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II menerapkan skema supplier financing untuk menjaga pengembangan dan pembangunan infrastruktur yang bisa mendukung operasional bandara di tengah pandemic Covid-19.
Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin menuturkan, pihaknya menjalankan strategi mengukur hasil yang didapatkan dan biaya yang dikeluarkan dalam setiap program di 20 bandara kelolaannya.
Selain itu, perusahaan juga melakukan pengaturan arus keluar-masuk kas secara efisien dalam menghadapi tantangan pandemic Covid-19.
Director of Finance and Risk Management API II Wiweko Probojakti mengatakan, AP II telah menandatangani skema supplier financing dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. atau WIKA dan Bank Mandiri untuk pembiayaan empat pekerjaan, dengan nilai maksimal Rp400 miliar.
Keempat pekerjaan itu adalah pembangunan hotel domestik Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, jasa konstruksi lanjutan pekerjaan aksesibilitas, pelebaran dan perpanjangan runway Bandara Banyuwangi, dan perluasan gedung Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.
“Supplier financing ini adalah salah satu opsi pendanaan yang prosesnya sederhana dan bunga yang kompetitif, karena ada kepentingan 3 pihak di sana, yakni AP II selaku pemberi pekerjaan, lalu WIKA sebagai kontraktor [supplier], dan Bank Mandiri sebagai lembaga keuangan yang melakukan pembiayaan,” ujarnya, Rabu (15/12/2021).
Baca Juga
Melalui opsi supplier financing tersebut, kata Dodit, bank akan membayarkan terlebih dahulu tagihan dari kontraktor. Skema itu akan membuat AP II bisa lebih efisien dalam mengatur arus kas.
“Opsi supplier financing ini juga untuk memastikan pembangunan infrastruktur di bandara AP II dapat tetap berjalan, sehingga daya saing bandara dapat tetap terjaga dan mendukung pemulihan ekonomi nasional,” imbuhnya.