Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan Diproyeksi Pulih, Inflasi 2022 Diperkirakan Capai 3,1 Persen

Tekanan inflasi baru akan meningkat pada tahun depan, terutama pada komponen inti, sejalan dengan pemulihan ekonomi dan mulai meningkatnya permintaan domestik.
Konsumen memilih sayuran di salah satu super market di Jakarta, Rabu (9/9/2020). Bisnis/Abdullah Azzam
Konsumen memilih sayuran di salah satu super market di Jakarta, Rabu (9/9/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom Bank Mandiri Dian Ayu Yustina memperkirakan tingkat inflasi di Indonesia masih akan cukup terkendali hingga akhir 2021.

Hal ini tercermin dari tingkat inflasi pada November 2021 yang mencapai 1,75 persen secara tahunan (year-on-year/yoy0, masih di bawah rentang target Bank Indonesia pada kisaran 2-4 persen.

“Kami memperkirakan inflasi masih akan tetap terkendali dan berada di bawah target BI sampai dengan akhir tahun 2021 ini,” katanya, Rabu (8/12/2021).

Dian menyampaikan, kenaikan Indeks Harga Produsen (IHP) yang mencapai 7,26 persen secara tahunan pada kuartal III/2021 masih belum berdampak pada kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK).

Dia memperkirakan, tekanan inflasi baru akan meningkat pada tahun depan, terutama pada komponen inti, sejalan dengan pemulihan ekonomi dan mulai meningkatnya permintaan domestik.

“Kalau produsen sudah melihat pemulihan ekonomi yang lebih kuat, mereka akan lebih yakin untuk menaikkan harga. Saat ini mungkin sebagian sudah terjadi, tapi memang belum pulih, terefleksi dari tingkat inflasi sekarang,” katanya.

Dia memperkirakan, tingkat inflasi pada tahun depan akan meningkat pada kisaran 3,1 persen. Perkiraan tersebut belum memperhitungkan inflasi dari komponen harga yang diatur pemerintah atau administered price.

“Karena kita berangkat dari perkiraan inflasi tahun ini 1,8 persen, jadi kenaikannya lumayan signifikan di 2022,” jelas Dian.

Dia menambahkan, meski mengalami peningkatan yang tinggi tahun depan, tingkat inflasi sebesar 3,1 persen masih terbilang rendah jika dilihat secara historis.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper