Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nestle Indonesia Lanjutkan Komitmen Kemitraan dengan Peternak Lokal

Kemitraan yang dijalin Nestle Indonesia dengan peternakan lokal telah menjangkau 16 kabupaten dengan jumlah peternak yang terlibat mencapai 27.000 orang.
Ilustrasi Nestle
Ilustrasi Nestle

Bisnis.com, JAKARTA – PT Nestle Indonesia melanjutkan komitmen untuk memperkuat kemitraan dengan peternakan sapi perah di dalam negeri. Hal ini tak hanya dilakukan dalam rangka menjaga pasokan bahan baku lokal, tetapi untuk pengembangan daya saing peternakan dalam negeri.

“Kemitraan bagi Nestle tidak hanya soal jaminan pasokan untuk diserap, tetapi lebih ke komitmen dalam pengembangan. Artinya penyerapan memang tidak bisa ditinggalkan. Namun pengembangan yang dilakukan harus memastikan ada penguatan yang berkaitan dengan keberlanjutan usaha,” kata Head of Agriculture Service Nestle Indonesia Syahrudi ketika dihubungi, Rabu (8/12/2021).

Syahrudi menjelaskan kemitraan yang dijalin Nestle Indonesia dengan peternakan lokal telah menjangkau 16 kabupaten dengan jumlah peternak yang terlibat mencapai 27.000 orang. Rata-rata pasokan susu segar dari kemitraan ini mencapai 250.000 per tahun.

“Dukungan yang kami berikan ditujukan untuk memastikan peternakan terus tumbuh, produktivitas meningkat, margin usaha lebih baik, dan ini yang kami pegang sebagai fokus, jadi bukan hanya komitmen penyerapan,” jelasnya.

Syahrudi juga mengatakan bahwa perusahaan terus mengupayakan peningkatan kontribusi bahan baku lokal. Dia mencatat pertumbuhan rantai pasok produk pertanian mencapai 10 persen per tahunnya. Pertumbuhan ini mencakup kenaikan volume produksi.

“Dalam 5 tahun terakhir semua rantai pasok Nestle rata-rata tumbuh 10 persen setiap tahun. Jadi dari sisi produksi koperasi setiap tahunnya tumbuh. Kalau sekarang 750 ton per hari, tahun lalu baru sekitar 690 ton per hari,” katanya.

Dia memaparkan bahwa dukungan yang diberikan Nestle bersifat menyeluruh dan menyasar pada masalah yang dihadapi usaha peternakan. Di antaranya dengan dukungan akses pakan terjangkau dan pengembangbiakan hewan ternak yang optimal.

“Misalnya saat ini harga pakan tinggi, lalu ketersediaan sulit, kami memberi dukungan dalam bentuk subsidi pakan sehingga tetap terjangkau meski harga tinggi. Dengan demikian tetap bisa melindungi dan menjaga produktivitas peternak,” kata Syahrudi.

Kementerian Perindustrian mencatat bahwa sejauh ini terdapat 84 perusahaan industri pengolahan susu (IPS) dan turunannya yang beroperasi. Dari 84 perusahaan ini, baru 14 perusahaan yang bermitra dengan koperasi atau peternak sapi perah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper