Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berikut 5 Fakta Penting Presidensi G20 Indonesia

Presidensi G20 merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk menunjukkan kepemimpinan Indonesia dalam kancah global.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan sambutan saat Penyerahan Mobil Listrik untuk Mendukung Kegiatan Presidensi G20 di Indonesia tahun 2022 di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (24/11/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan sambutan saat Penyerahan Mobil Listrik untuk Mendukung Kegiatan Presidensi G20 di Indonesia tahun 2022 di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (24/11/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah telah memulai rangkaian acara Presidensi G20 Indonesia, yang dimulai dengan Sherpa Meeting di Jakarta pada 7-8 Desember 2021.

Rangkaian acara tersebut akan dilanjutkan dengan Pertemuan Pertama Tingkat Deputi Keuangan dan Bank Sentral (Finance Track) di Bali pada 9-10 Desember 2021.

Pada kedua pertemuan tersebut, Indonesia akan menyampaikan agenda prioritas yang menjadi fokus dalam Presidensi G20 Indonesia.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Presidensi G20 Indonesia tahun 2022 merupakan Presidensi G20 ketiga yang diselenggarakan pada masa pandemi Covid-19 melanda dunia.

Oleh karenanya, Presidensi G20 Indonesia pada 2022 menjadi periode paling krusial dalam proses pemulihan ekonomi global mengingat pandemi Covid-19 masih terus berlanjut, khususnya dengan adanya varian baru yang muncul.

Presidensi G20 merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk menunjukkan kepemimpinan Indonesia dalam kancah global, guna menjawab berbagai tantangan internasional. Tentunya kepentingan nasional juga menjadi perhatian Pemerintah Indonesia, yaitu mewujudkan pemulihan ekonomi yang inklusif, berdaya-tahan, dan berkesinambungan,” kata Airlangga, Selasa (7/12/2021).

Adapun, berikut adalah fakta penting mengenai Presidensi G20 Indonesia:

1. Negara berkembang pertama 

Indonesia berkesempatan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 sejak perkumpulan tersebut didirikan pada 1999. Indonesia pun merupakan negara berkembang pertama yang diamanatkan memegang Presidensi G20.

2. Manfaat dari Presidensi G20 

Pemerintah menyampaikan ada empat manfaat dari Presidensi G20 Indonesia. Pertama, yaitu momentum untuk meningkatkan ekonomi diplomasi melalui penciptaan arsitektur ekonomi dan kesehatan global pasca pandemi Covid-19. Kedua, Indonesa mendapatkan keistimewaan untuk menentukan agenda setting.

Manfaat ketiga, yaitu untuk menyeimbangkan kepentingan dan prioritas antara negara maju dan negara berkembang. Kemudian, manfaat keempat adalah untuk memperkuat sektor kunci ekonomi melalui negosiasi forum G20 dalam perdagangan, investasi, ketenagakerjaan, pertanian, kesehatan, pendidikan, sumber daya manusia, dan SDGs.

3. Tiga topik utama

Dengan mengusung tema’ Recover Together, Recover Stronger’, Indonesia mengajak seluruh dunia untuk bersama-sama mencapai pemulihan ekonomi yang lebih kuat, inklusif dan berkelanjutan. Presidensi G20 Indonesia akan fokus pada tiga topik utama.

Pertama, arsitektur kesehatan global, yaitu sebuah upaya Indonesia memperkuat dan menyusun kembali tata kelola dan arsitektur kesehatan global pasca pandemi, salah satunya mendorong Asean, terutama Indonesia menjadi transfer hub untuk pengembangan dan produksi vaksin.

Kedua, transformasi berbasis digital. Topik ini menjadi salah satu fokus utama dalam rangka membuat nilai-nilai ekonomi melalui teknologi digital, serta mendorong digitalisasi sektor-sektor yang menjadi mesin pertumbuhan baru.

Ketiga, transisi energi, dengan memperluas akses terhadap teknologi menuju energi bersih dan terjangkau, serta pembiayaan untuk mempercepat transisi menuju energi yang lebih berkelanjutan.

4. Lokasi dan acara

Pertemuan Presidensi G20 akan terdiri dari lima pertemuan, di antaranya KTT G20 2022, 19 pertemuan tingkat menteri, 7 pertemuan deputi/ Sherpa, 70 pertemuan working group, dan 51 pertemuan engagement group.

5. Multiplier effect

Airlangga menyampaikan, dengan lebih dari 150 pertemuan yang digelar di 19 kota, Presidensi G20 akan membantu menciptakan sekitar 33.000 lapangan kerja.

Di samping itu, gelaran pertemuan tersebut juga akan meningkatkan konsumsi domestik sebesar Rp1,7 triliun dan meningkatkan produk domestik bruto (PDB) nasional hingga Rp7,4 triliun.

Tidak hanya itu, Pemerintah meyakini penyelenggaraan G20 akan membawa berbagai manfaat ekonomi 1,5 hingga 2 kali lebih besar secara agregat jika dibandingkan dengan penyelenggaraan acara Annual Meeting IMF-World Bank di Bali pada 2018.  


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper