Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Punya Kereta Ukur, Ini Fungsinya

Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) bakal memiliki kereta ukur atau Comprehensive Inspection Train (CIT) untuk uji coba dan perawatan jaringan prasarana, seperti Doctor Yellow yang dimiliki Jepang.
Foto udara lokasi pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Cikunir, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (2/11/2021)./Antara
Foto udara lokasi pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Cikunir, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (2/11/2021)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) bakal memiliki kereta ukur atau Comprehensive Inspection Train (CIT) untuk uji coba dan perawatan jaringan prasarana, seperti Doctor Yellow yang dimiliki Jepang.

Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan bahwa tidak banyak negara di dunia yang memiliki kereta ukur semacam itu. Kereta ukur tersebut nantinya akan digunakan untuk kebutuhan uji coba dan perawatan jaringan prasarana KCJB.

“Tentu KCJB ini harus disiapkan secara total, selain rangkaian EMU terbaru yang canggih untuk operasional penumpang, kami juga akan siapkan kereta ukur berkecepatan tinggi yang sama hebatnya untuk kebutuhan uji coba dan perawatan jaringan prasarana KCJB,” jelasnya melalui siaran pers, Minggu (5/12/2021).

Dwiyana memaparkan, kereta ukur ini dirancang agar dapat mendeteksi kondisi lintasan, pengukuran listrik aliran atas atau Overhead Contact System (OCS), pengujian dan pemeriksaan jaringan komunikasi, sistem persinyalan, serta dinamika dan integrasi rel-roda dalam kecepatan tinggi hingga 350 km/jam.

Kereta ukur itu nantinya akan melaju maksimal sampai kecepatan 350 km/jam. Kereta ukur KCJB mampu mendeteksi kondisi lintasan, melakukan pemeriksaan terhadap OCS, jaringan untuk telekomunikasi, sistem persinyalan, dan banyak infrastruktur KCJB lainnya dengan akurasi tinggi meski dioperasikan dengan kecepatan tinggi.

Dwiyana menambahkan, kereta ukur akan dilengkapi sistem yang dapat mengumpulkan, memproses, dan menganalisa data terkait kondisi lintasan yang dilaluinya secara otomatis, real-time, dan menyeluruh.

Dwiyana pun menegaskan bahwa kemampuan tersebut sangat dibutuhkan oleh industri kereta cepat agar proses pemeliharaan infrastrukturnya dapat berjalan optimal dan efisien.

Untuk pengukuran geometri lintasan KCJB, kereta ukur itu menerapkan teori inersia, pemrosesan gambar berkecepatan tinggi, dan teknologi laser berkecepatan tinggi. Dengan begitu, kereta ukur mampu melakukan pengukuran akurat terhadap lebar rel, kesejajaran rel, cross section/pertinggian rel kiri-kanan, dan lendutan rel.

Lalu untuk OCS, teknologi pengukuran kontak dan nonkontak digunakan untuk mengukur parameter geometri kawat kontak, parameter interaksi antara pantograph dan kawat kontak, serta parameter power supply secara real-time.

Ada juga Sistem pengukuran gaya untuk mengukur mengukur gaya kontak antara pantograph dan kawat kontak, hard spot, arcing, dan lainnya. Ditambah sistem Pengukuran Optik untuk mengukur ketinggian kawat kontak, jarak stagger, jarak horizontal dan vertikal antara dua kabel kontak.

Selanjutnya, untuk kebutuhan pemeriksaan komunikasi, kereta ukur akan dilengkapi peralatan yang bisa mengukur jangkauan sinyal komunikasi, gangguan medan elektromagnetik lingkungan, data suara dan data kontrol layanan penumpang, serta data kontrol kereta.

Sementara itu, untuk pemeriksaan persinyalan, kereta ukur tersebut dirancang untuk mampu mengukur peralatan parameter persinyalan seperti balise, track circuit, kapasitor kompensasi, dan arus balik traksi.

Kereta itu juga memiliki peralatan untuk mengukur dan menguji gaya dinamika rel dengan parameter kekuatan rel-roda secara vertikal/lateral, koefisien derailment, rasio pengukuran beban roda, gaya wheelset lateral, akselerasi badan kereta secara vertikal/lateral, akselerasi kerangka lateral, dan akselerasi kontak gandar vertikal.

Ada juga peralatan pemeriksaan sistem integral yang berfungsi sebagai sinkronisasi lokasi, kalibrasi waktu, pengolahan data inspeksi secara komprehensif, monitoring video CCTV, dan jaringan data.

Peralatan untuk kebutuhan sistem integral tersebut telah dilengkapi oleh encoder, teknologi RFID dan GPS untuk mendapatkan lokasi yang akurat saat dalam kecepatan tinggi, dan presisi lokasi hingga 2 meter.

“Kereta ukur berkecepatan tinggi untuk KCJB pasti memiliki kemampuan terbaik sesuai fungsinya. Kehadiran kereta ukur ini menjadi penting untuk menguji kualitas dan pemeliharaan KCJB agar dapat beroperasi dengan kualitas pelayanan terbaik bagi seluruh penumpang,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper