Bisnis.com, JAKARTA - Bandara Kualanamu ditargetkan bisa meraih pergerakan hingga 54 juta penumpang dalam proyek pengembangan yang dilakukan PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II dengan GMR Airports Consortium sebagai mitra strategis.
Direktur Transformasi dan Portofolio Strategis AP II Armand Hermawan mengatakan kemitraan strategis ini untuk bersama-sama mengelola dan mengembangkan Bandara Kualanamu. Kemitraan ini pun, bukan transaksi penjualan saham atau bentuk penjualan aset.
"Melalui kemitraan strategis AP II dan GMR Airports Consortium, JVco [joint venture company] menargetkan jumlah pergerakan penumpang menjadi sekitar 54 juta penumpang per tahun di akhir kerja sama kemitraan," kata Armand dalam siaran pers, Jumat (26/11/2021).
Dia menjelaskan kemitraan strategis ini merupakan inovasi model bisnis yang menarik minat investasi pihak swasta untuk dapat turut berkontribusi dalam mengembangkan infrastruktur di Indonesia dan menyediakan layanan bagi kepentingan umum.
Tujuan dari kemitraan strategis ini adalah mengakselerasi 3E yaitu Expansion the traffic (memperluas penerbangan), Equity partnership (menambah permodalan) dan Expertise sharing (berbagi teknologi dan keahlian), sehingga daya saing Bandara Internasional Kualanamu dapat lebih cepat ditingkatkan.
Terkait dengan target memperluas penerbangan ini, Armand menuturkan Bandara Kualanamu akan dijadikan hub penerbangan internasional khususnya di wilayah barat yang akan mendatangkan banyak penerbangan dari luar negeri ke dalam negeri dan sebaliknya.
Baca Juga
AP II dan GMR Airports Consortium akan menjadi pemegang saham di JVCo yakni PT Angkasa Pura Aviasi, yang menjadi pengelola Bandara Kualanamu. AP II menguasai mayoritas 51 persen saham di PT Angkasa Pura Aviasi, sementara GMR Airports Consortium sebesar 49 persen.
Sementara, Chairman of GMR Group’s Energy and International Airport Vertical Srinivas Bommidala menuturkan proyek pengembangan bandara tersebut menandakan masuknya GMR Airports di pasar aviasi Indonesia yang tumbuh cepat dan terbesar di Asean, serta memiliki potensi tinggi.
"Kami akan mentransformasikan Bandara Kualanamu menjadi internasional hub di wilayah Barat Indonesia," kata Srinivas dalam siaran pers, Rabu (24/11/2021).