Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gandeng GMR Airports, AP II Targetkan Jumlah Penumpang Kualanamu Naik Jadi 54 Juta Orang

Targetnya, bandara Internasional Kualanamu akan dijadikan hub penerbangan internasional khususnya di wilayah barat yang akan mendatangkan banyak penerbangan dari luar negeri ke dalam negeri dan sebaliknya.
Penumpang pesawat udara berjalan menuju terminal kedatangan saat tiba di Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, Senin (14/1/2019)./ANTARA FOTO/Septianda Perdana
Penumpang pesawat udara berjalan menuju terminal kedatangan saat tiba di Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, Senin (14/1/2019)./ANTARA FOTO/Septianda Perdana

Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II melalui kemitraan strategis AP II dan GMR Airports Consortium menargetkan jumlah pergerakan penumpang menjadi sekitar 54 juta penumpang per tahun pada akhir kerja sama kemitraan

Direktur Transformasi dan Portofolio Strategis AP II Armand Hermawan menjelaskan kemitraan strategis ini merupakan inovasi model bisnis yang menarik minat investasi pihak swasta untuk dapat turut berkontribusi dalam mengembangkan infrastruktur di Indonesia dan menyediakan layanan bagi kepentingan umum.

Tujuan dari kemitraan strategis ini adalah mengakselerasi 3E yaitu Expansion the traffic (memperluas penerbangan), Equity partnership (menambah permodalan) dan Expertise sharing (berbagi teknologi dan keahlian), sehingga daya saing Bandara Internasional Kualanamu dapat lebih cepat ditingkatkan.

Terkait dengan target memperluas penerbangan ini, Armand Hermawan mengungkapkan Bandara Internasional Kualanamu akan dijadikan hub penerbangan internasional khususnya di wilayah barat yang akan mendatangkan banyak penerbangan dari luar negeri ke dalam negeri dan sebaliknya.

“Pada tahun 2020 jumlah pergerakan penumpang pesawat di Bandara Internasional Kualanamu sekitar 3 juta penumpang per tahun. Melalui kemitraan strategis AP II dan GMR Airports Consortium, JVco menargetkan jumlah pergerakan penumpang menjadi sekitar 54 juta penumpang per tahun di akhir Kerjasama kemitraan,” jelasnya, Jumat (16/11/2021).

Adapun GMR Airports Consortium yang sebagian sahamnya juga dimiliki Aéroports de Paris Group (ADP) asal Prancis termasuk jaringan operator bandara dengan total jumlah penumpang terbanyak di dunia.

Sementara itu, terkait dengan Equity partnership, AP II dan GMR Airports Consortium akan berbagi pendanaan sehingga pengembangan Bandara Internasional Kualanamu dapat diakselerasi dan pengelolaan dapat menerapkan best global practice.

Adapun di dalam kemitraan strategis ini, mitra strategis akan menanamkan investasi sedikitnya Rp15 triliun untuk pengembangan Bandara Internasional Kualanamu. Di samping itu, mitra strategis juga akan memberikan upfront payment kepada AP II, yang dapat digunakan bagi AP II untuk memperkuat struktur permodalan perusahaan.

Direktur Operasi dan Layanan AP II Muhamad Wasid mengatakan kemitraan strategis ini juga mendatangkan Expertise sharing atau alih teknologi dan keahlian dalam pengoperasian bandara serta pelayanan kelas dunia.

“Kemitraan strategis berkontribusi dalam memberikan global best practice kepada AP II, baik itu dalam aspek operasional bandara dan penerbangan maupun layanan disamping pengembangan aktivitas ekonomi dan area komersial non-aeronautika,” jelas Muhamad Wasid.

Kemitraan strategis ini akan mengakselerasi pengembangan dan pengelolaan Bandara Internasional Kualanamu sehingga dapat optimal dan maksimal mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Ahli Bandar Udara Indonesia (IABI) M. Iksan Tatang menjelaskan secara posisi Geografis, Bandara Kualanamu Strategis untuk Penerbangan Regional maupun Internasional.

Menurutnya, kerja sama (JVCo) antara GMR dan AP2  merupakan hasil proses lelang internasional yang cukup lama memakan waktu  yang pada akhirnya dimenangkan oleh GMR.

Dia juga berpendapat sebagai Gate untuk Penumpang Internasional masuk ke Wilayah Indonesia, Posisi Bandar Udara Kualanamu sangat kompetitif dibanding dengan Bandar Udara Internasional disekitarnya, seperti Kuala Lumpur International Airports di Malaysia, Bandara Changi di Singapura, serta Bandara Swarnabumi di Thailand, khususnya untuk Penerbangan dari Eropa, Timur Tengah dan Asia Selatan.

Kualanamu juga dapat dijadikan sebagai Hub Penerbangan Cargo dari atau ke wilayah Indonesia lainnya ke atau dari Asia Barat dan Eropa.

"Karena penetapan kerja sama dengan GMR merupakan hasil Proses Pelelangan sudah barang tentu diharapkan menjadi keputusan terbaik dari suatu proses kerjasama bagi para pihak," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper