Bisnis.com, JAKARTA - PT Jasa Marga (persero) Tbk berkomitmen dan terus mengedukasi pengguna jalan agar selalu mengutamakan keamanan dan keselamatan berkendara.
Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk (JSMR) Subakti Syukur mengatakan berdasarkan data perseroan dihimpun dari ruas tol yang dioperasikan JSMR yang dari Januari hingga Oktober terdapat 790 jumlah kecelakaan. Tahun lalu, jumlah kecelakaan mencapai 862, angka ini menurun dari 2019 dan 2018 yang masing-masing 1.079 dan 1.210 kecelakaan.
Adapun jumlah korban meninggal akibat kecelakaan di jalan tol dari Januari hingga Oktober mencapai 77 jiwa. Di tahun lalu, terdapat 90 jiwa yang meninggal menurun dari tahun 2020 dan 2019 yang masing-masing 100 jiwa dan 109 jiwa.
"Dihimpun Jasamarga dari total kecelakaan di 2021 sebesar 44 persen merupakan kecelakaan tunggal," ujarnya dalam webinar Road Safety Rangers, Kamis (25/11/2021).
Penyebab kecelakaan di 2021, sebagian besar atau 81 persen pengemudi yang kurang kemampuan dasar mengemudi kendaraan, 17 persen karena kendaraannya artinya baik kondisi ban dan rem, dan 1 persen karena faktor jalan dan lingkungan. Faktor pengendara penyebab kecelakaan tertinggi di sepanjang tahun 2021 sebesar 52 persen pengemudi kurang antisipasi dan 45 persen pengemudi yang mengantuk.
Subakti menuturkan dari Januari hingga Oktober 2021, rerata kendaraan yang overspeed sebesar 14.294 kendaraan per hari dan tertinggi ada di bulan Januari mencapai 24.417 kendaraan per hari.
Jumlah kendaraan yang overspeed terbanyak di ruas tol Jalan Layang MBZ yaitu 32,66 persen dari total keseluruhan ruas yang dioperasikan JSMR Group.
"Kami terus dorong kampanyekan dan edukasi pengguna jalan agar selalu mengutamakan keamanan dan keselamatan berkendara. Ini harus upaya bersama untuk menurunkan tingkat kecelakaan di jalan tol," ucapnya.