Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Umumkan Defisit APBN per Oktober Hanya 3,29 Persen

Meskipun demikian, jika dibandingkan dengan September 2021, terjadi kenaikan rasio defisit APBN terhadap PDB. Pada September 2021 defisit senilai Rp452 triliun mencakup 2,74 persen terhadap PDB atau lebih kecil dari posisi Oktober 2021.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan sambutan acara virtual saat acara Bisnis Indonesia Award di Jakarta, Senin (14/12/2020). Bisnis/Abdurachman
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan sambutan acara virtual saat acara Bisnis Indonesia Award di Jakarta, Senin (14/12/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Defisit anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN berada di posisi 3,29 persen per Oktober 2021, turun dari Oktober tahun lalu tetapi naik dari posisi September 2021.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjabarkan bahwa pada Oktober 2021, APBN mencatatkan defisit Rp548,9 triliun. Nilainya setara dengan 3,29 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

Menurut Sri Mulyani, posisi defisit APBN per Oktober 2021 menurun 54,7 persen secara year-on-year (YoY) dibandingkan dengan Oktober 2020 senilai Rp764,8 triliun. Pada Oktober tahun lalu, defisit tercatat mencapai 4,67 persen terhadap PDB, sehingga terjadi penurunan pada tahun ini.

"Defisit [per Oktober 2021] Rp548,9 triliun, tadinya didesain defisit Rp1.006,4 triliun, ini 54,5 persen dari target dalam APBN. Penurunan 28,2 persen [dari Oktober 2020], drop sangat tinggi, ini menunjukkan tren yang sangat baik," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA, Kamis (25/11/2021).

Meskipun demikian, jika dibandingkan dengan September 2021, terjadi kenaikan rasio defisit APBN terhadap PDB. Pada September 2021 defisit senilai Rp452 triliun mencakup 2,74 persen terhadap PDB atau lebih kecil dari posisi Oktober 2021.

Kondisi defisit APBN per Oktober 2021 terjadi karena pendapatan negara mencapai Rp1.510 triliun dan belanja negara Rp2.058,9 triliun. Pendapatan negara tercatat naik 18,2 persen (YoY) dan belanja negara terkontraksi 0,8 persen (YoY).

Keseimbangan primer pada Oktober 2021 tercatat negatif Rp266,9 triliun, membaik dibandingkan dengan Oktober 2021 yang negatif Rp513,2 triliun, tetapi membesar dari September 2021 yang negatif Rp452 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper