Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IDIEC: Pencurian Macbook Rp67 Juta oleh Ojol Adalah Fenomena Gunung Es

Kasus pencurian barang di platform dagang el sudah sering terjadi. Kasus laptop seharga Rp67 juta yang dibawa lari oleh pengemudi ojek online dinilai sebagai fenomena gunung es, karena di luar kasus tersebut sudah banyak barang yang tidak sampai ke pembeli.
Ilustrasi ecommerce./alleywatch.com
Ilustrasi ecommerce./alleywatch.com

Bisnis.com, JAKARTA – Kasus pencurian barang di platform dagang el sudah sering terjadi. Kasus laptop seharga Rp67 juta yang dibawa lari oleh pengemudi ojek online dinilai sebagai fenomena gunung es, karena di luar kasus tersebut sudah banyak barang yang tidak sampai ke pembeli.

Ketua Umum Indonesian Digital Empowering Community (IDIEC) M. Tesar Sandikapura mengatakan, kasus hilangnya barang yang dibeli di platform dagang el bukanlah hal yang baru. Sebelum kasus di Tokopedia, perusahaan dagang el lain juga pernah mengalami kasus yang sama.

Perusahaan dagang el, baik yang masih kecil atau dengan status unicorn, tidak pernah dapat menyelesaikan permasalahan barang pesanan yang gagal sampai ke tujuan. Dampak dari permasalahan tersebut adalah citra perusahaan yang menjadi buruk.

“Walaupun diganti uangnya, tetap citranya Tokopedia jelek atau secara umum marketplace berbahaya untuk membeli produk-produk yang mahal,” kata Tesar, Selasa (23/11/2021).

Dia mengatakan, dibawa kaburnya belanjaan elektronik akan membuat masyarakat menjadi malas untuk membeli barang elektronik dari platform dagang el, bukan hanya dari Tokopedia.

Tesar menuturkan, rasa nyaman dan aman dalam membeli adalah hal yang utama bagi konsumen. Sekali terjadi kasus barang hilang, maka kepercayaan akan ikut lenyap.

Selain Tokopedia, ujar Tesar, perusahaan yang paling bertanggungjawab atas hilangnya laptop Rp67 juta adalah Gojek. Berdasarkan informasi yang diterimanya, pencurian oleh mitra Gojek yang mengambil laptop Rp67 juta dilakukan lebih dari satu kali.

“Berulangkali yang Macbook Air. Itu baru yang ketahuan, yang tidak berapa banyak? ini artinya perusahaan logistik tidak hanya Gojek, rentan. Kekuatan pemain logistik untuk melacak mitra sangat lemah,” kata Tesar.

Dia mengatakan, faktor utama seorang mitra logistik melakukan pencurian adalah karena dianggap mudah untuk dilakukan, sebab tidak terlacak. Faktor kedua adalah kesejahteraan.

Selain mitra, kesalahan dalam pengiriman barang juga dapat dilakukan oleh penjual atau pembeli.

Dia menjelaskan, permasalahan logistik sulit untuk diselesaikan. Para pemain dagang el dan logistik hanya bisa meminimalisir dengan pihak-pihak yang dapat mereka atur, seperti penjual dan kurir.

“Seharusnya kurir bisa ditindak dengan melihat rating di akun mereka. Maksimal 3 kali salah dengan akun yang sama. Kalau akun mitra banyak, berarti yang salah pemilik platform. Kok bisa satu orang pegang banyak akun,” kata Tesar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper