Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OPEC+ Geram AS Keluarkan Minyak Cadangan Strategis

Presiden Joe Biden akan mengumumkan rencana untuk melepaskan cadangan minyak strategis pada Selasa bersama-sama dengan China, India, Jepang, dan Korea Selatan.
Kapal tanker bersandar pengilangan minyak Bayonne, New Jersey, Amerika Serikat../Antara/Reuters
Kapal tanker bersandar pengilangan minyak Bayonne, New Jersey, Amerika Serikat../Antara/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – OPEC+ memberikan peringatan kepada rencana Presiden AS Joe Biden untuk mengeluarkan cadangan minyak strategisnya yang dinilai akan menganggu pasar energi global.

Dilansir Bloomberg pada Selasa (23/11/2021), seorang pejabat AS mengatakan Presiden Joe Biden akan mengumumkan rencana untuk melepaskan cadangan minyak strategis pada Selasa bersama-sama dengan China, India, Jepang, dan Korea Selatan.

Sumber anonim itu mengatakan rencana bisa berubah, tetapi AS sedang mempertimbangkan pelepasan lebih dari 35 juta barel.

Langkah tersebut dirancang untuk mengurangi kenaikan harga bahan bakar tahun ini untuk kendaraan dan keperluan bisnis.

Delegasi Organisasi Negara Pengekspor Minyak Plus (OPEC+) mengatakan pelepasan cadangan hingga jutaan barel dari simpanan konsumen terbesarnya ini tidak dapat dibenarkan dengan kondisi pasar saat ini. Mereka juga akan kembali mempertimbangkan rencana untuk menambah produksi minyaknya dalam pertemuan pekan depan.

Perselisihan itu mengancam gejolak terbesar dalam geopolitik minyak sejak perang harga antara Arab Saudi dan Rusia pada awal 2020. Hubungan menjadi semakin tegang antara Washington dan Riyadh yang menjadi landasan hubungan AS di Timur Tengah.

“Langkah seperti itu berpotensi meningkatkan taruhan dalam permainan poker minyak dan dapat menghasilkan ketegangan baru dalam hubungan bilateral antara Washington dan Riyadh,” kata Helima Croft, kepala strategi komoditas di RBC Capital Markets LLC.

Harga minyak naik seiring dengan India, Jepang berupaya memanfaatkan cadangan minyak mentah. Aliansi 23 negara itu telah menolak seruan dari Presiden AS Joe Biden dan lainnya awal bulan ini untuk mempercepat kembalinya pasokan yang terhenti selama pandemi.

Delegasi OPEC+ yang menolak disebutkan namanya, mengatakan bahwa permintaan untuk meningkatkan produksi dengan jumlah kecil kemungkinan akan kembali dievaluasi ketika kelompok itu bertemu minggu depan.

Sekretaris Jenderal Forum Energi Internasional yang berbasis di Riyadh Joseph McMonigle memperkirakan bahwa para menteri energi OPEC+ akan mempertahankan rencana mereka untuk menambah lebih banyak pasokan ke pasar secara bertahap.

"Namun, faktor eksternal tertentu yang tidak terduga seperti pelepasan cadangan strategis atau lockdown di Eropa dapat mendorong penilaian ulang kondisi pasar," kata McMonigle setelah pertemuan dengan pejabat Kementerian Luar Negeri Jepang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper