Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bahlil: Investasi Baterai Mobil Listrik di Karawang Terbesar Pascareformasi

Nilai total kerja sama tersebut adalah sebesar US$9,8 miliar atau setara dengan Rp142 triliun. Pihak BUMN yang ikut serta adalah PT Indonesia Battery Corporation (IBC) yang terdiri dari Mind ID, Antam, Pertamina, dan PLN.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia (kanan) bertemu dengan Menteri Perindustrian Korea Selatan (Korsel) Sung Yun-mo di Seoul, Korsel, Kamis (12/11/2020)./Istimewa
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia (kanan) bertemu dengan Menteri Perindustrian Korea Selatan (Korsel) Sung Yun-mo di Seoul, Korsel, Kamis (12/11/2020)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebut bahwa kerja sama investasi pabrik baterai listrik antara LG Energy Solution dan konsorsium BUMN serta swasta Indonesia merupakan yang terbesar selama pascareformasi.

Nilai total kerja sama tersebut adalah sebesar US$9,8 miliar atau setara dengan Rp142 triliun. Pihak BUMN yang ikut serta adalah PT Indonesia Battery Corporation (IBC) yang terdiri dari Mind ID, Antam, Pertamina, dan PLN.

"Sekarang sudah kita bangun pabrik baterai mobil listrik, kerja sama LG dan BUMN, investasinya US$9,8 miliar atau Rp142 triliun. Investasi terbesar pascareformasi yang Indonesia miliki," tuturnya pada acara Digital Technopreneur Fest dan Technopreneur Campus FORBIS 2021, Jumat (19/11/2021).

Investasi ini ditujukan untuk mendorong hilirisasi nikel secara utuh sekaligus mendorong energi hijau melalui industri mobil listrik. Peran nikel menjadi penting karena 40 persen komponen dari mobil listrik berada pada baterainya.

Bahlil mengatakan pembangunan pabrik baterai mobil listrik di Karawang, Jawa Barat itu, nantinya akan menjadi bagian dari ekosistem industri mobil listrik mulai dari tambang hingga recycle.

Selain LG, Kementerian Investasi/BKPM turut menggaet sejumlah perusahaan mancanegara lainnya untuk mengambil peran di rantai pasok baterai mobil listrik Indonesia. Contohnya, yaitu CATL, BASF, dan Volkswagen.

"Kemarin saya baru pulang dari Eropa, saya minta BASF sama VW untuk [berinvestasi] di sini. Kita ingin jadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang mampu memainkan peran ekosistem baterai terbesar di dunia. Itu yang kita lagi mainkan, karena negara lain tidak memiliki bahan baku yang sebaik Indonesia," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper